Aplikasi jasa pembayaran saat ini dinilai menjadi pesaing berat bagi para Agen BRILink yang merupakan mitra resmi Bank BRI. Kendati demikian para Agen BRILink tetap percaya diri akan tetap dipilih para nasabah karena menawarkan keamanan dalam bertransaksi digital. Akan tetapi masih saja ada nasabah yang keras kepala, jika diingatkan akan bentuk kejahatan digital saat bertransaksi.
Seperti pengalaman Rayadi (50) Agen BRILink Yovicell yang berada di Pondok Kopi Jakarta Timur, menyesali kejadian merugikan yang melibatkan nasabah BRI saat melakukan transaksi digital.
"Ada nasabah yang ngotot sekali ingin melakukan transfer uang, dengan informasi yang tidak jelas. Padahal saya sudah mengingatkan untuk tidak melakukan transfer karena ini jelas-jelas sebuah penipuan," cerita Rayadi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rayadi menceritakan kedok penipuan yang kerap terjadi saat ini mengenai jual beli kendaraan. Rayadi menjelaskan dirinya sudah coba menjelaskan agar nasabah ini tidak melakukan transfer, sebelum benar-benar menerima unit kendaraannya atau minimal melihat kendaraannya terlebih dahulu.
"Jadi waktu itu saya sudah benar-benar mengingatkan, namun nasabah ini tetap ngotot ingin melakukan transfer. Saat diingatkan nasabah ini malah berkata kepada saya, tidak takut kena tipu karena sanak family-nya ada yang berprofesi sebagai petugas polisi dan tentara," ujar Rayadi.
"Jadi waktu itu dia mau membeli motor melalui facebook, saya sudah ingatkan tapi masih ngotot, ya sudah saya tidak bisa apa-apa. Nasabah ini cerita bahwa dia mendapatkan harga motor baru murah, dengan surat-surat sudah jadi. Saat itu saya pandangan secara logika tidak mungkin motor baru sudah langsung mendapatkan surat-surat kendaraan, tapi dia tetap ngotot dan tidak percaya dengan saya," Rayadi menambahkan.
Selang beberapa hari, lanjut cerita Rayadi. Dirinya bertemu kembali dengan nasabah itu, dan nasabah itu menangis di hadapan dirinya karena menyesal tidak mengikuti anjuran Rayadi.
"Setelah itu saya bertemu kembali dengan nasabah itu, dan dia menangis di hadapan saya dan dia minta maaf ke saya. Dan nasabah itu, bilang ke saya bahwa dirinya kena tipu. Saya pun tidak bisa bilang apa-apa," tutup cerita Rayadi.
(lth/hns)