The Fed Tahan Suku Bunga, tapi Masih Bisa Naik 2 Kali Lagi

The Fed Tahan Suku Bunga, tapi Masih Bisa Naik 2 Kali Lagi

Shafira Cendra Arini - detikFinance
Kamis, 15 Jun 2023 09:05 WIB
Jerome Powell, chairman of the US Federal Reserve, speaks during a news conference following a Federal Open Market Committee (FOMC) meeting in Washington, DC, US, on Wednesday, Feb. 1, 2023. The Federal Reserve slowed its drive to rein in inflation and said further interest-rate hikes are in store as officials debate when to end their most aggressive tightening of credit in four decades.Photographer: Al Drago/Bloomberg via Getty Images
Gubernur The Fed Jerome Powell/Foto: Al Drago/Getty Images
Jakarta -

Bank Sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve (The Fed), memutuskan untuk tetap mempertahankan suku bunga acuan di level 5,0-5,25% pada Rabu (14/6). Meski demikian, diisyaratkan akan ada kenaikan suku bunga acuan dua kali tahun ini.

Dikutip dari Reuters, Kamis (15/6/2023), potensi kenaikan ini terlihat lantaran bank sentral bereaksi terhadap ekonomi yang lebih kuat dari perkiraan dan penurunan inflasi yang lebih lambat. Gubernur The Fed Jerome Powell menggambarkan pertumbuhan AS dan pasar kerja bertahan lebih baik dari yang diharapkan di bawah beban pengetatan kebijakan moneter agresif tahun lalu.

"Jeda itu karena kehati-hatian," kata Powel.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kondisi ini memungkinkan The Fed mengumpulkan lebih banyak informasi sebelum menentukan apakah suku bunga perlu dinaikkan lagi dan menemukan titik akhir yang tepat yang memperlambat kenaikan harga sambil meminimalkan kenaikan apapun.

Banyak ekonom dan analis berpendapat resesi sudah dekat dan ekonomi akan retak, proyeksi triwulanan Fed terbaru memperkirakan pertumbuhan naik sedikit, perkiraan pengangguran turun sedikit, dan perkiraan inflasi naik.

ADVERTISEMENT

"Lebih banyak pengekangan akan diperlukan daripada yang kami duga," ujarnya.

Sementara itu, sembilan dari 18 pejabat memperkirakan suku bunga acuan naik setengah poin persentase di luar kisaran 5,00-5,25% saat ini, sementara tiga lainnya merasa perlu lebih tinggi lagi.

Di sisi lain, Powel menilai teka-teki inflasi mulai masuk akal, dengan The Fed fokus pada mendapatkan kebijakan yang benar. Ia merasa perlu merenungkan apa yang mungkin memicu kenaikan suku bunga terakhirnya, sebelum penurunan inflasi memungkinkan penurunan suku bunga tahun depan.

"Kondisi yang perlu kita lihat ... untuk menurunkan inflasi akan terjadi, tapi proses yang benar-benar bekerja pada inflasi akan memakan waktu lama," imbuhnya.

Lihat juga Video 'Poundsterling Terjun Bebas ke Level Terlemah Dalam 37 Tahun Terakhir':

[Gambas:Video 20detik]



(ara/ara)

Hide Ads