PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. atau (BNI) mengimbau para nasabah untuk berhati-hati dengan kejahatan pembobolan rekening melalui modus penipuan berkedok kenaikan biaya transaksi mengatasnamakan BNI. Modus kejahatan ini biasanya disebar melalui aplikasi pesan elektronik, e-mail, dan media sosial.
Corporate Secretary BNI Okki Rushartomo menjelaskan BNI tidak berencana untuk menaikkan tarif transaksi antarbank. Oleh sebab itu, informasi yang mengatasnamakan BNI tersebut adalah hoaks dan merupakan upaya penipuan.
Okki pun mengingatkan nasabah untuk tetap waspada dengan tidak membuka link atau tautan lampiran mencurigakan yang dikirim melalui e-mail atau pesan WhatsApp dari alamat dan nomor yang tidak dikenal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Harap selalu berhati-hati. Selalu pastikan untuk melakukan pemantauan berkala dengan mengaktifkan notifikasi transaksi dan cek riwayat rekening," kata Okki dalam keterangan tertulis, Senin (19/6/2023).
Lebih lanjut, ia mengimbau nasabah agar tidak mudah percaya terhadap akun media sosial yang mengatasnamakan BNI. Menurutnya, penting bagi nasabah untuk selalu melakukan verifikasi keaslian surat atau pemberitahuan yang diterima dengan menghubungi saluran resmi BNI yang terverifikasi.
Informasi lebih lanjut dan konfirmasi, nasabah dapat menghubungi saluran resmi BNI melalui WhatsApp ke nomor 08115881946, Instagram ke akun @bni46 (centang biru), Twitter: @BNI (centang kuning) atau @BNICustomerCare, e-mail: bnicall@bni.co.id, TikTok: @BNI46 (centang biru), dan YouTube BNI-Bank Negara Indonesia.
"BNI menghimbau nasabahnya untuk tetap waspada terhadap upaya penipuan dan kejahatan digital serta tidak memberikan informasi pribadi kepada pihak yang tidak terpercaya. Kehati-hatian dalam bertransaksi dan menjaga keamanan data pribadi adalah langkah yang penting untuk melindungi diri dari ancaman kejahatan digital," tutup Okki.
(prf/ega)