.webp)
Bank Sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve (The Fed) mengisyaratkan akan menaikkan suku bunga acuan hingga dua kali lagi tahun ini. Terbaru pada Rabu (14/6) pihaknya memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan di level 5,0-5,25%
Gubernur The Fed Jerome Powell mengatakan suku bunga acuan akan dinaikkan satu sampai dua kali lagi tahun ini. Meski begitu, kecepatannya bakal lebih lambat untuk menghindari ekonomi masuk jurang resesi.
"Mayoritas komite percaya bahwa akan tepat untuk menaikkan suku bunga The Fed sekali atau dua kali pada akhir tahun," kata Powell dikutip dari Yahoo Finance, Jumat (23/6/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mencermati pernyataan Powell dan anggota bank sentral AS lainnya, Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo memperkirakan Fed Fund Rate bakal naik menjadi 5,5% pada Juli 2023.
"Fed Fund Rate yang semula kami perkirakan terminal 5,2%, ada kemungkinan base line kami Juli nanti naik menjadi 5,5%. Gitu ya, saya ulangi lagi, base line kami Fed Fund Rate akan naik 5,5% pada bulan Juli," kata Perry dalam konferensi pers, Kamis (22/6).
Pendekatan The Fed untuk menjinakkan inflasi adalah salah satu dari beberapa topik yang dibahas Powell selama dua jam di hadapan komite Senat. Lainnya adalah prospek persyaratan modal yang lebih tinggi untuk bank-bank besar AS.
Powell memperjelas bahwa setiap proposal baru dari The Fed mengenai hal itu tidak akan memengaruhi pemberi pinjaman dengan aset kurang dari US$ 100 miliar.
"Persyaratan modal akan sangat condong ke delapan bank terbesar," kata Powell dalam kesaksian di hadapan Senat.
"Untuk bank komunitas dan bank mana pun di bawah US$ 100 miliar, saya rasa mereka tidak akan menjadi bagian dari proposal ini. Jadi kita benar-benar berbicara tentang bank yang paling besar," ucapnya.
(aid/rrd)
