Penggunaan e-money di Indonesia sudah semakin luas, terutama digunakan di fasilitas umum. E-money adalah electronic money atau uang elektronik, yaitu uang yang berbentuk nontunai.
Jika kalian sering menggunakan transportasi umum, seperti bus kota, kereta rel listrik, atau menggunakan jalur tol, tentu sudah akrab dengan e-money. Uang ini berbentuk kartu yang berisi nominal uang tertentu.
Untuk mengetahui informasi tentang e-money secara lebih lengkap, simak artikel ini. Kita akan ulas e-money, mulai dari pengertian, fungsi, risiko, serta perbedaannya dengan e-wallet. Meski sama-sama alat pembayaran, masih banyak yang salah membedakan e-money dengan e-wallet.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pengertian e-Money
Dikutip dari situs resmi Bank Indonesia, uang elektronik atau e-money adalah alat pembayaran nontunai yang nilai uangnya berdasarkan jumlah uang yang disetor terlebih dahulu kepada penerbit kartu e-money.
Nilai uang tersebut disimpan secara elektronik dalam suatu media seperti server atau chip. Uang yang disimpan dalam kartu e-money bukan merupakan simpanan seperti tabungan di bank, melainkan hanya untuk alat pembayaran.
Manfaat e-Money
Fungsi e-money adalah sebagai alat pembayaran. Manfaat dari e-money antara lain sebagai berikut:
- Pembayaran relatif mudah dan cepat, tanpa perlu membawa uang tunai.
- Nominal pembayaran bisa pas. Bagi pedagang tidak perlu repot mencari kembalian uang receh.
- Sangat cocok untuk transaksi massal yang nilainya kecil namun frekuensinya tinggi, misalnya transportasi, parkir, dan tol.
Risiko e-Money
Tentu selain bermanfaat, ada risikonya juga ketika menggunakan e-money. Berikut ini beberapa risiko yang harus kamu ketahui agar bisa kamu antisipasi:
- Kartu e-money yang hilang tidak dapat diblokir atau diklaim ke penerbit, karena kartu ini tanpa identitas.
- Kartu e-money yang hilang bisa digunakan oleh pihak lain, karena prinsip e-money sama dengan uang tunai. Jika hilang tidak diketahui siapa pemiliknya.
- Ada kemungkinan kartu e-money melakukan pembayaran ganda saat melakukan transaksi. Misalnya saat naik bus, kamu secara tidak sengaja melakukan tap dua kali pada mesin reader.
- Ada batasan jumlah nominal uang yang bisa disimpan dalam kartu e-money. Jumlah ini mungkin berbeda-beda pada tiap penerbit.
Perbedaan e-Money dengan e-Wallet
Beberapa orang mungkin bingung perbedaan antara e-money dan e-wallet. Dalam bahasa Indonesia, e-money adalah uang elektronik, sedangkan e-wallet adalah dompet elektronik.
Berikut ini beberapa perbedaan e-money dan e-wallet yang dilansir dari indonesia.go.id:
1. Pengertian
E-money adalah uang yang nilainya disimpan dalam media elektronik sebagai alat pembayaran.
Sementara e-wallet adalah layanan elektronik untuk menyimpan data pemilik dan instrumen pembayaran, termasuk nilai uang.
2. Bentuk
E-money berbentuk chip atau kartu sementara. E-wallet berbentuk aplikasi smartphone atau server.
3. Fungsi
Fungsi e-money terbatas hanya untuk alat pembayaran, seperti di bus, tol, KRL, hingga belanja di toko swalayan.
Sedangkan fungsi e-wallet lebih luas. Selain menggantikan uang tunai, e-wallet juga bisa digunakan untuk transfer, membeli produk elektronik, dan transaksi online.
4. Penerbit
Kartu e-money diterbitkan oleh bank maupun perusahaan financial technology (fintech). Sedangkan e-wallet diterbitkan perusahaan fintech saja.
5. Pengisian Saldo
Pengisian saldo e-money bisa dilakukan lewat ATM bank penerbit, smartphone yang dilengkapi NFC, atau di toko swalayan tertentu.
Sedangkan pengisian saldo e-wallet bisa lewat ATM atau mobile banking dari bank manapun, atau bisa juga di mitra yang ditunjuk.
6. Contoh
Contoh dari e-money adalah Brizzi yang diterbitkan BRI, BNI TapCash dari BNI, Flazz dari BCA, Mandiri e-Money, dan sebagainya.
Sedangkan contoh e-wallet adalah GoPay, ShopeePay, DANA, LinkAja, dan OVO.
Demikian tadi telah kita ketahui apa itu e-money, lengkap dengan penjelasan tentang manfaat, risiko, dan bedanya dengan e-wallet. Semoga bermanfaat.
(bai/inf)