Punya Banyak Koin di Rumah? Tukar di Sini Biar Jadi Uang Baru

Punya Banyak Koin di Rumah? Tukar di Sini Biar Jadi Uang Baru

Shafira Cendra Arini - detikFinance
Jumat, 18 Agu 2023 12:32 WIB
Festival Rupiah Berdaulat Indonesia (FERBI).
Foto: Shafira Cendra Arini
Jakarta -

Bank Indonesia (BI) menggelar Festival Rupiah Berdaulat Indonesia (FERBI). Acara ini digelar di Istora Senayan Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, mulai 18 s.d 20 Agustus 2023. Salah satu yang menarik dari acara ini ialah adanya pameran dan penjualan uang kuno.

Acara ini dilangsungkan dalam rangka memperingati HUT ke-78 Kemerdekaan RI dan edukasi Cinta Bangga Paham Rupiah kepada masyarakat. Terdiri dari berbagai kegiatan antara lain Layanan Penukaran Rupiah, Talkshow, Panggung Rupiah, Dialog Kebangsaan dan Bincang Milenial, hingga Showcasing Rupiah dan Indonesia. Termasuk di antaranya ialah pameran uang kuno dari berbagai masa.

Lewat pameran ini masyarakat bisa menukarkan uang lamanya menjadi uang seri 2022. Tak hanya uang kertas, masyarakat juga bisa menukarkan uang-uang logamnya menjadi uang kertas keluaran baru. Kepala Departemen Pengelolaan Uang BI Marlison Hakim mengatakan, banyak masyarakat dari daerah terdepan, terluar dan terpencil (3T) yang menukarkan uang koinnya menjadi uang baru.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau koin logam kita kasih semacam sweetener, setiap Rp 20 ribu koin logam kita kasih satu kupon. Nanti hari terakhir kita kasih hadiah. Supaya logam-logam itu keluar semua. Kan kita logam di rumah banyak ya," katanya, saat ditemui di lokasi, Jumat (18/8/2023).

Festival Rupiah Berdaulat Indonesia (FERBI).Salah satu koin kuno yang dipamerkan di Festival Rupiah Berdaulat Indonesia (FERBI). Foto: Shafira Cendra Arini

Dalam acara ini, sejumlah uang Indonesia kuno juga turut dipamerkan, mulai dari uang zaman penjajahan Belanda hingga zaman kerajaan. Salah seorang penjaga stand pun menerangkan awal mula terciptanya kata duit yang hingga saat ini masih kerap kita gunakan sehari-hari. Kata ini berasal dari bahasa Belanda doit, yakni merupakan uang receh yang lebih sering diterima pribumi.

ADVERTISEMENT

"Daratan nusantara cenderung sering pegang uang kecil karena kerjanya kurang bagus dan lain-lain sehingga terjadi pergeseran bahasa. Karena ribet kan nyebut 'doit'. Akhirnya jadi duit," terangnya, saat ditemui di lokasi.

Ada juga uang kuno di zaman Kerajaan Islam berupa lempengan tembaga yang disebut dengan Gobog Banten/Kasha. Koin ini merupakan uang dari zaman Kerajaan Banten Abad 16, zaman Sultan Maulana Muhammad, bertuliskan tulisan Arab 'Pangeran Ratoe Ing Banten'. Selain pameran uang kuno, masyarakat juga difasilitasi untuk dapat menjual uang rupiah kunonya.

Tonton juga Video: Koin Baru Edisi Penobatan Raja Charles Dirilis

[Gambas:Video 20detik]



(eds/eds)

Hide Ads