OJK Mau Selebgram yang Bicara Investasi-Asuransi Wajib Punya Lisensi

OJK Mau Selebgram yang Bicara Investasi-Asuransi Wajib Punya Lisensi

Anisa Indraini - detikFinance
Senin, 21 Agu 2023 17:15 WIB
Friderica Widyasari Dewi sebagai anggota yang membidangi edukasi dan perlindungan Konsumen
Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Pelindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi/Foto: Andhika Prasetia
Jakarta -

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menginginkan selebgram yang berbicara produk jasa keuangan memiliki lisensi. Dengan begitu diharapkan tidak ada korban berjatuhan akibat investasi bodong yang dipasarkan selebgram abal-abal.

Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Pelindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi mengatakan sedang dibahas aturan pengawasan selebgram terkait produk jasa keuangan. Berbagai kemungkinan persyaratan sedang dilihat.

"Di kita ini lagi didiskusikan akan seperti apa, apakah orang sebagai selebgram atau yang bicara tentang produk (keuangan) dia harus punya lisensi misalnya lisensi tentang asuransi. Itu sedang kita lihat berbagai kemungkinannya. Tapi itu cukup meresahkan," kata Kiki dalam dialog 'Melawan Kejahatan Keuangan Berbasis Digital' di YouTube FMB9ID_IKP, Senin (21/8/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kiki menyebut pengawasan selebgram terkait produk jasa keuangan sudah diatur beberapa negara. Belum lama ini juga perwakilan OJK baru ke Amerika Serikat (AS) untuk berdiskusi dengan para regulator di seluruh dunia.

"Pertama mereka harus sudah ada lisensinya untuk berbicara tentang produk jasa keuangan (nggak cuma centang biru)," tutur Kiki.

ADVERTISEMENT

Kiki mencontohkan salah satu negara yang paling maju dalam aturan mengawasi selebgram adalah Prancis. Di sana diketahui ada selebgram yang selalu menampilkan kemewahan, ternyata diketahui itu merupakan hasil sewaan dan yang bersangkutan hanya dibayar.

"Selebgram itu dia sedang di satu villa yang mewah, dengan mobil mewah dan lain-lain, dia mengatakan saya hasil dari investasi di ini. Itu ditelusuri ternyata villanya sewa, mobilnya juga sewa, itu cuma dibayar jadi endorser, itu kena," ucap Kiki.

Selebgram dianggap memiliki magnet yang cukup kuat untuk menarik pengikutnya dalam melakukan sesuatu. Kiki mencontohkan situasi yang terjadi di AS.

"Di AS berjatuhan kripto itu kan banyak pebasket nasional, top top yang ketika pada jatuh bilang 'saya dulu cuma untuk berbicara aja, endorse aja, tapi saya nggak invest di situ', tapi kan berapa banyak orang yang ikut gara-gara dia itu idola. Jadi mestinya ada konsekuensinya," tegas Kiki.

(aid/das)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads