Bank Indonesia (BI) mencatat likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) pada Juli 2023 tercatat Rp 8.350,5 triliun atau tumbuh 6,4% (yoy). Angka ini lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan pada bulan sebelumnya sebesar 6,1% yoy.
BI menyebut perkembangan itu didorong oleh pertumbuhan uang kuasi sebesar 9,4%. Perkembangan M2 pada Juli 2023 dipengaruhi oleh penyaluran kredit yang pada Juli 2023 tumbuh 8,5% yoy meningkat dibandingkan dengan capaian bulan Juni 2023 sebesar 7,8%.
"Di sisi lain aktiva luar negeri bersih tumbuh sebesar 9% yoy, lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan pada bulan sebelumnya 3,1% yoy," tulis BI dalam laporannya, dikutip Senin (28/8/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
BI juga menambahkan untuk tagihan bersih kepada Pemerintah Pusat terkontraksi sebesar 12,1% yoy setelah sebelumnya tumbuh 1,7%.
Untuk uang beredar dalam arti sempit atau M1 tumbuh 4,1% yoy pada Juli 2023, setelah tumbuh 3,9% pada bulan sebelumnya. Pertumbuhan M1 terutama disebabkan oleh pertumbuhan tabungan rupiah yang dapat ditarik sewaktu-waktu dan giro rupiah.
Data BI menyebutkan untuk tabungan rupiah yang dapat ditarik sewaktu-waktu dengan pangsa 47,5% terhadap M1 tercatat Rp 2.210,1 triliun pada Juli 2023 atau tumbuh 1,8% yoy. Sedangkan untuk uang kartal yang beredar di masyarakat pada Juli 2023 sebesar Rp 853,4 triliun atau tumbuh 3,8% yoy setelah tumbuh 7,9% (yoy) pada Juni 2023).
Untuk giro rupiah tercatat tumbuh 7,5% yoy. Dana float uang elektronik pada Juli 2023 tercatat sebesar 11,3 triliun dengan pangsa sebesar 0,2% terhadap M1 atau tumbuh 15% yoy setelah tumbuh 20,2% pada Juni 2023.
(kil/kil)