.webp)
Bank DKI mencatatkan laba bersih tertinggi sepanjang berdirinya perusahaan. Laba perusahaan 2022 mencapai Rp 939,11 miliar atau tumbuh 29,11%. Selain itu, total aset tumbuh menjadi sebesar Rp78,88 triliun, yang didukung oleh pertumbuhan kredit sebesar 23,53 persen dan pertumbuhan DPK sebesar 12,82 persen pada Desember 2022.
Dari sisi Tingkat Kesehatan Bank (TKB) Bank DKI berada pada kategori 2 (Baik) selama 2 tahun. Belum lagi capaian peningkatan peringkat investasi Bank DKI oleh PEFINDO dari sebelumnya "idAA- (Double A Minus)" sejak tahun 2018 menjadi "idAA (Double A)" dengan outlook stabil.
Sekretaris Perusahaan Bank DKI, Arie Rinaldi mengatakan, dalam upaya meraih kinerja yang positif dan tumbuh secara berkelanjutan, Bank DKI terus memperkuat kolaborasi dengan berbagai mitra strategis, serta melakukan berbagai inisiatif digitalisasi melalui inovasi produk dan layanan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bank DKI secara adaptif mengembangkan berbagai solusi layanan perbankan digital, salah satunya super apps JakOne Mobile yang memudahkan transaksi sehari-hari masyarakat, sehingga berdampak positif pada capaian kinerja perseroan," ujar Arie di Jakarta, Selasa (29/8).
Kinerja Bank DKI pun menyabet 2 kategori penghargaan yakni Excellent Financial Performance Bank in 2022, dan Excellent Financial Performance Bank in 5 Consecutive Years (2018-2022), pada perhelatan 28th Infobank Award 2023.
Direktur Teknologi dan Operasional, merangkap Pelaksana Tugas (Plt.) Direktur Utama Bank DKI, Amirul Wicaksono mengapresiasi seluruh pemangku kepentingan atas kepercayaan yang diberikan kepada Bank DKI.
Sebelumnya, Bank DKI mencatat tren pertumbuhan yang positif. Hingga kuartal I-2023, kredit Bank DKI meningkat sebesar 24,68 persen menjadi Rp48,37 triliun pada Maret 2023.
Hal tersebut mendorong peningkatan aset 12,38 persen menjadi Rp79,93 triliun pada Maret 2023 dari Rp71,13 triliun pada Maret 2022. Sedangkan laba bersih Bank DKI naik 17,77 persen menjadi Rp233,20 miliar.
Penyaluran kredit Bank DKI secara year on year (yoy) dibanding periode kuartal 1-2022 meningkat di seluruh segmen. Mulai dari kredit ritel tumbuh sebesar 79,38 persen menjadi Rp1,06 triliun pada Maret 2023 dari Rp595,08 miliar di kuartal 1-2022.
Sementara kredit mikro tumbuh sebesar 54,35 persen menjadi Rp2,69 triliun pada Maret 2023 dari Rp1,74 triliun di kuartal 1-2022. Kredit konsumer tumbuh 14,16 persen menjadi Rp20,54 triliun pada Maret 2023 dari Rp17,99 triliun di kuartal 1-2022.
(fdl/fdl)
