BSI Gandeng FEB UI Perkuat Literasi Keuangan Syariah

BSI Gandeng FEB UI Perkuat Literasi Keuangan Syariah

Inkana Putri - detikFinance
Jumat, 01 Sep 2023 09:34 WIB
PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) optimistis jumlah nasabah dapat menembus angka 20 juta pada akhir tahun 2023.
Foto: Dok. BSI
Jakarta -

PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) optimistis jumlah nasabah dapat menembus angka 20 juta pada akhir tahun 2023. Per Mei 2023, jumlah nasabah BSI sudah mencapai 19 juta dan menjadikan perseroan bank nomor 5 dengan jumlah nasabah terbesar di Indonesia.

Angka nasabah BSI pun terus tumbuh sejak tahun 2021. Dalam 2,5 tahun nasabah BSI tumbuh 5 juta orang.

Dalam meningkatkan jumlah nasabah, BSI terus menggencarkan literasi dan inklusi keuangan syariah. Salah satunya dengan menggandeng Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (UI) melalui kuliah umum.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Direktur Keuangan dan Strategi BSI Ade Cahyo Nugroho menyampaikan angka pertumbuhan ini tidak lepas dari upaya literasi dan inklusi keuangan syariah yang digaungkan BSI.

"Nasabah kita dalam 2,5 tahun bertambah 5 juta orang, sekarang sudah di angka 19 juta dan kita nomor 5 bank dengan jumlah nasabah terbesar. Mungkin akhir tahun ini akan ada 20 juta nasabah," kata Cahyo dalam keterangan tertulis, Jumat (1/9/2023).

ADVERTISEMENT

Hal ini disampaikannya dalam kuliah umum yang dilangsungkan di FEB UI. Cahyo menambahkan, BSI terus berupaya meningkatkan inklusi keuangan syariah yang baru mencapai 12,12%, tertinggal dari indeks keuangan secara umum yang mencapai 85,10%. Menurutnya, angka inklusi ini juga sejalan dengan masih rendahnya literasi keuangan syariah yang baru di level 9,14% pada 2022.

Oleh karena itu, dalam kuliah umum ini, Cahyo mengajak seluruh civitas akademika di FEB UI untuk bersama-sama meningkatkan inklusi dan literasi keuangan syariah di Indonesia.

"BSI siap untuk bersama meningkatkan awareness dan aktivasi layanan perbankan syariah di lingkungan kampus yang dibangun dalam satu ekosistem, sehingga keberadaan bank syariah dapat dirasakan manfaatnya bagi seluruh civitas di Kampus FEB-UI yang berjumlah lebih dari 6.000 orang, termasuk 397 orang dosen serta sekitar 314 orang karyawan," katanya.

"Kami berharap mampu memberikan layanan yang maksimal bagi segenap civitas Universitas Indonesia melalui berbagai macam pemanfaatan produk-produk pendanaan, pembayaran uang kuliah, layanan cash management, payroll pegawai dan pemanfaatan produk pembiayaan bagi pegawai," lanjutnya.

Cahyo berharap ekosistem yang dibangun dapat melibatkan peran mahasiswa, dosen dan pegawai dalam bentuk kuliah dan FGD ilmu perbankan syariah, program magang di BSI, bantuan program BSI Scholarship dan BSI Sociopreneur, serta pemanfaatan produk dan layanan jasa perbankan syariah.

"BSI sebagai bank syariah terbesar di Indonesia berkomitmen untuk terus memberikan literasi dan menyediakan produk-produk keuangan syariah yang dibutuhkan masyarakat melalui ekosistem keuangan yang terintegrasi. Hal ini demi meningkatkan inklusi keuangan syariah kepada masyarakat Indonesia. Untuk itulah dengan adanya kegiatan ini, kami juga optimis bahwa bank syariah dapat menjadi pilihan finansial bagi anak muda ke depannya," paparnya.

Di sisi lain, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) periode 2012-2017 Muliaman D. Hadad menyampaikan pentingnya kolaborasi dalam memperkuat ekosistem keuangan syariah. Terlebih ekosistem keuangan syariah mencakup keuangan komersial dan sosial syariah, industri halal, komunitas dunia usaha, hingga ekosistem pendukung ekonomi syariah.

"Ekosistem yang saya maksud ini bukan hanya keuangan syariah tapi semua stakeholders atau partisipan yang masuk di dalam sistem ekonomi syariah. Ini menjadi bagian dari ekosistem yang harus diakselerasi kemajuannya," jelasnya.

Sementara itu Dekan FEB UI Teguh Dartanto mengatakan upaya penguatan ekosistem syariah tak terlepas dari potensi ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia. Meski demikian, penetrasi keuangan syariah nasional masih sekitar 7% selama 5 tahun terakhir.

Padahal menurutnya, ruang pertumbuhan yang dimiliki keuangan syariah masih luas. Mengingat negara ini berpenduduk mayoritas muslim atau sekitar 86,7% dari total populasi sekitar 270 juta jiwa.

"Dunia pendidikan mencetak talenta-talenta berkualitas, kami tidak bisa sendiri. Membutuhkan support dari dunia industri. Agar lulusan kami ada link and match. Dan pendidikan, pengajaran kami juga ada link and match antara dunia teori sama dunia praktek ini yang menurut saya adalah hal yang sangat penting sekali bagaimana kolaborasi antara dunia pendidikan dan dunia industri," pungkasnya.

Sebagai informasi, dalam kesempatan tersebut BSI juga melakukan dukungan untuk renovasi ruangan sekretariat Program Studi S1 Reguler Ilmu Ekonomi Islam dan S1 Reguler Bisnis Islam Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia. Perbaikan sarana tersebut diharapkan mampu mendorong FEB UI mencetak lulusan yang memiliki landasan pengetahuan dasar bisnis Islam disertai dengan kemampuan berpikir kritis, komunikatif, beretika dan bertanggung jawab sosial tinggi, serta mempunyai kemampuan riset yang baik, sehingga mampu berkompetisi dalam industri halal global sesuai dengan nilai-nilai Islam.



Simak Video "OJK Ajak Media Massa Jadi Duta Literasi Keuangan Indonesia"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads