Direktur Utama BRI Sunarso menjabarkan berbagai upaya BRI dalam mendorong pemberdayaan UMKM di Indonesia. Dia juga mengungkap bagaimana BRI menyentuh berbagai lapisan masyarakat, hingga ke level ultra mikro.
Hal itu diutarakan Sunarso dalam gelaran ASEAN Indo Pacific Forum (AIPF) 2023 di Jakarta. Dia menyatakan BRI berkomitmen untuk melayani, dan memberdayakan UMKM sebagai tulang punggung perekonomian nasional. Meskipun, kata dia, ada sejumlah tantangan dalam memberikan dukungan dan pelayanan maksimal bagi UMKM.
"Kami menghadapi biaya operasional dan risiko operasional yang tinggi lantaran harus memperluas infrastruktur dan sumber daya manusia untuk melayani mereka (UMKM)," kata Sunarso kepada detikcom, Selasa (5/9/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk mengatasi tantangan tersebut, BRI melakukan transformasi digital serta membuat inovasi produk keuangan dan layanan.
"Kami juga terus mengeksplor peluang-peluang baru, termasuk masuk lebih dalam ke segmen terkecil, yaitu ultramikro," cetus Sunarso.
Sunarso menjabarkan segmen ultramikro mencakup 65 juta unit bisnis mikro. Adapun 14 juta bisnis ultramikro belum mendapatkan akses pembiayaan, baik itu dari sektor formal maupun informal.
Untuk menjangkau segmen ultramikro, pada tahun 2021 dibentuk Holding Ultramikro, yang di dalamnya ada BRI, Pegadaian, dan PNM.
"Pegadaian adalah perusahaan gadai terbesar di Indonesia, sedangkan PNM adalah salah satu pemimpin pasar dalam hal pinjaman kelompok. Sejak Holding Ultramikro terbentuk, kami telah mendistribusikan pinjaman ke lebih dari 36,1 juta bisnis mikro dan ultramikro, termasuk 14,7 juta para wanita prasejahtera yang menerima pinjaman dan program pemberdayaan melalui produk pembiayaan PNM Mekaar," papar Sunarso.
Selain fokus pemberdayaan UMKM, BRI juga menunjukkan komitmen dalam menerapkan prinsip responsible banking dan sustainability dengan mengintegrasikan environmental, social, and governance (ESG) dalam praktik bisnis perseroan.
"Di tahun 2022, kami meluncurkan inisiatif ESG yang disebut 'BRI Menanam'. Inisiatif itu merupakan bentuk kepedulian lingkungan, yang melibatkan kolaborasi dengan pelanggan dan komunitas kami dalam upaya mengatasi perubahan iklim," jelas Sunarso.
Dalam kerangka sosial, BRI memiliki inisiatif Desa BRILian. Melalui program ini, BRI mendukung pemerintah dalam hal meningkatkan resiliensi perekonomian masyarakat desa. Hal itu diwujudkan melalui peningkatan keterampilan, pelatihan bisnis, literasi digital, dan pengembangan berkelanjutan. Per Juni 2023, BRI sudah memberdayakan lebih dari 2.400 Desa BRILian di seluruh Indonesia.
"Melayani dan memberdayakan UMKM bukan hanya soal bisnis, tapi yang lebih penting lagi adalah menghadirkan kesejahteraan sosial. Semoga konsep seperti ini tidak hanya dapat diimplementasikan di Indonesia, tapi juga di seluruh regional ASEAN dan negara lainnya," ujar Sunarso.
(akn/ega)