Biang Kerok Rupiah Keok Lawan Dolar AS

Biang Kerok Rupiah Keok Lawan Dolar AS

Retno Ayu - detikFinance
Kamis, 28 Sep 2023 08:00 WIB
Nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) terhadap rupiah kembali naik tinggi, mendekati Rp 15.300. Per siang ini pukul 14.45 WIB, dolar AS tercatat tembus ke level Rp 15.265.
Ilustrasi.Foto: Rifkianto Nugroho
Jakarta -

Nilai tukar rupiah terus melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Pada Rabu (27/9/2023) kemarin, nilai tukar mata uang Paman Sam tersebut menyentuh angka Rp 15.500.

Menurut Kepala Departemen Pengelolaan Moneter Bank Indonesia (BI) Edi Susianto hampir semua mata uang di dunia melemah terhadap dolar AS.

Pemicunya antara lain, pernyataan hawkish dari Federal Reverse System (Fed).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Persepsi pelaku pasar bahwa The Fed masih akan menaikkan FFR (Federal Fund Right) minimal satu kali lagi. Selanjutnya akan higher for longer, di mana hal tersebut didorong juga adanya statement pejabat The Fed yang hawkish," ujar Edi kepada detikcom, Rabu (27/9/2023) kemarin.

Kemudian, kondisi ekonomi Eropa dan China yang masih melemah, khususnya Eropa yang berpotensi terjadi stagflasi.

ADVERTISEMENT

Selain faktor global, melemahnya rupiah terhadap dolar AS juga dipicu kenaikan repatriasi dividen. Meski begitu, penawaran dan permintaan masih dalam kondisi seimbang.

"BI tentu selalu berada di pasar untuk memastikan keseimbangan supply-demand valas di pasar, dan kami melihat keseimbangan supply-demand di pasar masih terkendali," jelasnya.

Sementara itu, Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi menilai penguatan dolar AS dipicu penghentian ekspor BBM dari Rusia ke Inggris dan Eropa. Hal tersebut membuat harga minyak mentah dunia semakin tinggi.

"Ada kemungkinan besar harga minyak mentah ini menyentuh US$ 100 per barel. Apalagi di bulan Desember memasuki musim dingin yang ekstrem," imbuhnya.

Saat masuk musim dingin, kata dia kemungkinan besar kebutuhan untuk gas alam akan mengalami peningkatan, termasuk dari minyak mentah. Akibatnya, harga-harga minyak akan terus naik dan menyebabkan inflasi.

(hns/hns)

Hide Ads