PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (bankjatim) meluncurkan Dual Banking Leveraging Model (DBLM) di Banking Hall Bank Jatim, Cabang Utama Surabaya. Adanya peluncuran ini guna meningkatkan kinerja Unit Usaha Syariah (UUS).
Direktur Utama bankjatim Busrul Iman menjelaskan konsep DBLM adalah bisnis model ketika bank mengoptimalkan infrastruktur dan sumber daya konvensional demi memperluas market share perbankan syariah. Hal tersebut dapat membawa dampak terhadap pertumbuhan kinerja keuangan UUS maupun bank konvensional. Adapun melalui strategi ini, bank syariah dapat memasarkan produknya melalui tenaga pemasar maupun infrastruktur induknya.
"Jadi, perusahaan lebih efisien, karena dari sisi cost bisa turun dan sales dapat bersinergi dengan lebih baik," kata Busrul dalam keterangan tertulis, Jumat (6/10/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, melalui strategi DBLM ini, bank syariah tidak menjadikan bank konvensional sebagai saingan, tetapi menjadikan bank syariah sebagai pelengkap produk bank konvensional.
"Ini merupakan strategi dalam memacu pertumbuhan berkelanjutan. Konsep DBLM di UUS bankjatim nantinya dapat melayani proses pembukaan dana pihak ketiga, pengajuan pembiayaan atau kredit, serta pelayanan customer service produk syariah ataupun konvensional," ungkapnya.
Busrul juga menegaskan DBLM harus diimbangi dengan peningkatan pengetahuan pegawai, khususnya dalam hal perbankan syariah agar implementasinya berjalan maksimal.
"Untuk awal, DBLM masih ada di Cabang Utama Surabaya. Tapi semoga ke depannya akan ada DBLM di seluruh kantor cabang bankjatim . Sebab, dengan DBLM kegiatan bisnis dan operasional di UUS bisa menjadi lebih efisien sehingga pertumbuhan bisnis dapat lebih cepat," tegasnya.
Lebih lanjut, Busrul menerangkan pertumbuhan rata-rata tahunan asset UUS bankjatim sejak tahun 2016 - 2022 sebesar 6,43%. Angka tersebut masih di bawah pertumbuhan rata-rata bank syariah di Indonesia yakni sebesar 13,09%.
"Tentu ini akan menjadi harapan kita bersama bahwa dengan adanya DBLM dapat meningkatkan aset UUS bankjatim," tambahnya.
Menurutnya, ada beberapa hal yang harus dilakukan oleh UUS bankjatim agar bisa memberikan kontribusi yang kian meningkat bagi perusahaan. Hal ini antara lain produk dan layanan harus kompetitif dalam memenuhi kebutuhan berbagai segmen nasabah, memaksimalkan penggunaan teknologi digital, serta harus jeli dan gesit dalam menangkap peluang.
"Yang terpenting lagi mampu menciptakan inovasi baru dalam perbankan,"pungkasnya.
Turut hadir dalam acara peluncuran DBLM yakni Direktur Kepatuhan bankjatim Tonny Prasetyo, Direktur Keuangan, Treasury & Global Services bankjatim Edi Masrianto, Direktur Manajemen Risiko bankjatim Eko Susetyono, Direktur Operasional bankjatim Arif Suhirman, SEVP Corporate Transformation bankjatim Budi Sumarsono, SEVP Network & Services bankjatim Revi Adiana, dan SEVP Usaha Syariah bankjatim Umi Rodiyah.
(akn/ega)