Mata uang merupakan hal penting yang wajib dimiliki oleh setiap negara, karena mata uang merupakan alat yang digunakan untuk bertransaksi. Setiap negara memiliki mata uangnya masing-masing, dan setiap mata uang memiliki nilainya tersendiri.
Dalam melakukan transaksi internasional, kita dapat menggunakan mata uang negara lain. Namun, tidak semua mata uang dapat digunakan untuk melakukan transaksi internasional. Mata uang yang digunakan untuk transaksi internasional adalah mata uang yang nilainya kuat.
Lantas, apa saja mata uang yang sering digunakan untuk transaksi internasional? Dikutip dari situs IG, perusahaan platform perdagangan valas, Senin (9/10/2023), berikut mata uang yang sering digunakan untuk transaksi internasional.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Dolar AS (USD)
Dolar AS merupakan mata uang resmi Amerika Serikat yang kini menjadi mata uang nomor satu yang paling banyak digunakan untuk perdagangan di dunia. Rata-rata volume penggunaan dolar AS dalam perdagangan per harinya mencapai US$ 4,9 triliun.
Dolar AS merupakan mata uang yang paling sering digunakan karena AS adalah negara dengan perekonomian terbesar di dunia sekaligus pusat perdagangan internasional. Lalu, USD merupakan mata uang cadangan utama di dunia, yang dipegang oleh bank sentral dan bank komersial untuk keperluan transaksi dan investasi internasional. Selain itu, komoditas seperti emas, minyak, dan tembaga juga dihargai dengan dolar AS.
2. Euro (EUR)
Euro merupakan mata uang resmi dari Uni Eropa. Rata-rata volume penggunaan euro dalam perdagangan internasional per harinya adalah hampir sebesar US$ 1,1 triliun.
Euro banyak digunakan untuk perdagangan internasional dipengaruhi oleh skala dan pengaruh ekonomi negara-negara yang memakai euro. Mata uang ini digunakan di 19 dari 28 negara dari Uni Eropa. Selain itu, euro juga merupakan mata uang cadangan terbesar di dunia.
3. Yen Jepang (JPY)
Japanese yen adalah mata uang resmi Jepang. Yen menempati peringkat ketiga mata uang yang paling banyak digunakan di dunia dengan rata-rata penggunaan per harinya sebesar US$ 554 miliar.
Nilai yen sangat bergantung dengan kekuatan perekonomian Jepang, terutama pada sektor manufakturnya, seperti kendaraan, elektronik, peralatan mesin, kapal, dan tekstil.
4. Pound sterling (GBP)
Pound sterling merupakan mata uang resmi Inggris. Rata-rata penggunaan pound per harinya mencapai US$ 422 miliar. Nilai pound sangat bergantung pada kinerja ekonomi Inggris, dengan data tingkat inflasi, kebijakan moneter Bank of England (BoE), PDB, dan laporan ketenagakerjaan.
Dalam beberapa tahun terakhir, nilai pound juga dipengaruhi oleh perubahan hubungan Inggris dengan Uni Eropa. Sebagai informasi, Inggris memutuskan untuk meninggalkan Uni Eropa dalam referendum yang diadakan pada 23 Juni 2016.
Kemungkinan hubungan Inggris dengan Uni Eropa, khususnya hubungan perdagangannya, akan mempengaruhi nilai pound di masa mendatang.
5. Dolar Australia (AUD)
Dolar Australia merupakan mata uang dari Australia. Volume rata-rata penggunaan dolar Australia dalam perdagangan internasional per harinya adalah US$ 223 miliar. Nilai dolar Australia sangat dipengaruhi oleh harga komoditas dan 'terms of trade', yaitu rasio harga impor dan ekspor. Australia merupakan eksportir utama batu bara, besi, tembaga, serta komoditas pertambangan lainnya.
Selain itu, Australia juga merupakan importir utama minyak, sehingga pergeseran volume perdagangan dan harga komoditas-komoditas tersebut dapat berdampak kepada dolar Australia.
(fdl/fdl)