Kementerian Keuangan (Kemenkeu) yang dipimpin Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati sudah membayarkan bantuan iuran jaminan kesehatan Rp 38,56 triliun. Realisasi itu tercatat dari awal tahun ini hingga 5 Oktober 2023.
Berdasarkan data Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Kemenkeu, tercatat sebanyak 96,61 juta jiwa fakir miskin dan orang tidak mampu sebagai Penerima Bantuan Iuran (PBI) jaminan kesehatan.
"Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan merupakan program jaminan kesehatan khusus bagi fakir miskin dan orang tidak mampu yang iurannya dibayar oleh pemerintah. Bantuan ini disalurkan melalui KPPN Jakarta VII kepada Kementerian Kesehatan yang nantinya akan diteruskan kepada BPJS Kesehatan," tulis unggahan di media sosial resmi @ditjenperbendaharaan, dikutip Rabu (11/10/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak hanya fakir miskin dan orang tidak mampu yang mendapatkan bantuan tersebut, melainkan juga sebanyak 186.783 jiwa bayi baru lahir yang belum memiliki Nomor Induk Kependudukan (NIK) turut mendapatkan manfaat ini.
Secara umum sampai Agustus 2023 Kemenkeu telah menghabiskan Rp 649,7 triliun belanja yang langsung dirasakan manfaatnya kepada masyarakat baik melalui belanja K/L maupun non K/L.
Belanja K/L di antaranya mengalir untuk Kementerian Sosial (Kemensos) sebesar Rp 49,3 triliun, antara lain untuk PKH bagi 9,9 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dan penyaluran program kartu sembako untuk 18,7 juta KPM.
Di bidang pendidikan, pemerintah memberikan manfaat langsung dalam bentuk program Indonesia pintar (PIP) sebesar Rp 6,7 triliun kepada 11,4 juta siswa, program KIP kuliah sebesar Rp 8,7 triliun untuk 725,3 ribu mahasiswa, biaya operasi sekolah (BOS) di bawah Kementerian Agama sebesar Rp 7,2 triliun untuk 6,3 juta siswa, dan bantuan operasional perguruan tinggi negeri (BOPTN) sebesar Rp 3,4 triliun untuk 197 PTN.
Di bidang infrastruktur, pemerintah melakukan pembangunan dan rehabilitasi infrastruktur sebesar Rp 90,2 triliun dan bantuan bencana Rp 1,7 triliun sebagai bantuan stimulan perumahan gempa Cianjur.
Petani juga turut mendapat bantuan benih, mulsa dan pupuk organik untuk 146,8 ribu hektare (Ha) kawasan padi, jagung, bawang, cabai dan kedelai. Petani telah diberikan bantuan alat dan mesin sebesar Rp 480,3 miliar dalam bentuk 11.055 traktor dan 1.802 cultivator. Ada juga bantuan ternak Rp 125,4 miliar untuk 13.140 ekor.
Simak juga Video 'Tingkatkan Fasilitas, Dirut BPJS Kesehatan Targetkan Tak Punya Utang ke RS':