Komitmen Bank Mandiri dalam mendorong digitalisasi ini juga menunjukkan pertumbuhan yang signifikan. Salah satunya, Super App Livin' by Mandiri yang menjadi andalan perseroan dalam memenuhi kebutuhan transaksi finansial dan non finansial nasabah ritel telah diunduh lebih dari 32 juta kali sejak diluncurkan.
Jumlah pengguna Livin' by Mandiri juga terus mencatat kenaikan sebesar 55% secara YoY di September 2023 menjadi 21 juta pengguna aktif. Berkat inovasi yang terus dilakukan, Livin' by Mandiri mampu mengelola lebih dari 2,02 miliar transaksi secara year to date per akhir September 2023, melesat 46% dibandingkan tahun sebelumnya.
Sedangkan layanan Wholesale Digital Super Platform Kopra by Mandiri berhasil mengelola Rp 13.950 triliun transaksi hingga September 2023 atau tumbuh 1,3 kali lipat sejak rilis pada Oktober 2021. Pertumbuhan pengguna Kopra by Mandiri yang juga hadir dalam versi mobile app pun meningkat 132% YoY menjadi 158 ribu lebih pengguna.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kehadiran Livin' dan Kopra by Mandiri juga turut menyumbang pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK), khususnya dana murah yang signifikan. Ini membuktikan bahwa transformasi digital yang dilakukan Bank Mandiri telah berhasil berkontribusi signifikan terhadap kinerja keuangan dengan tren yang terus membaik," jelasnya.
Hal ini ditunjukkan dengan total dana pihak ketiga (DPK) secara konsolidasi Bank Mandiri tumbuh positif 6,6% YoY dari Rp 1.361,3 triliun di September 2022 menjadi Rp 1.451,7 triliun di akhir September 2023 yang ditopang oleh dana murah atau current account and saving account (CASA).
Total dana murah Bank Mandiri yakni Tabungan dan Giro berhasil menembus Rp 1.070 triliun, naik sebesar 12,8% secara YoY. Rasio dana murah atau CASA Ratio Bank Mandiri praktis terkerek naik menjadi 73,73% secara konsolidasi dan 78,8% secara bank only di September 2023, membaik bila dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang masing-masing sebesar 69,73% secara konsolidasi dan 73,2% secara bank only.
Lebih dari itu, transformasi digital Bank Mandiri juga dilakukan dengan merilis aplikasi Livin' Merchant untuk mendigitalisasi transaksi pembayaran di merchant usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Aplikasi ini telah diunduh oleh lebih dari 1,5 juta UMKM sejak diluncurkan pada 12 Juni 2023 hingga 19 Oktober 2023.
Menurut Darmawan, fitur ini memberikan kemudahan bagi pelaku UMKM untuk meningkatkan potensi usahanya. Produk terbaru ini adalah bukti komitmen Bank Mandiri dalam memberikan pengalaman perbankan yang lebih baik dan inovatif bagi masyarakat.
"Ke depan, kami akan terus melanjutkan pendekatan kepada para pelaku UMKM agar aplikasi ini dapat semakin memberikan nilai tambah yang optimal dan sesuai dengan harapan masyarakat," katanya.
Melalui konsistensi pengembangan bisnis dan transformasi digital, saham Bank Mandiri (BMRI) telah berhasil menorehkan kinerja positif. Secara year to date (YtD) hingga 29 September 2023, kenaikan nilai saham BMRI tercatat lebih tinggi bila dibandingkan dengan IHSG dan bank besar lainnya yakni mencapai 21,4% YtD.
Kualitas Aset Terjaga
Di tengah ketidakpastian ekonomi global, Bank Mandiri konsisten menjaga kualitas aset yang tercermin dari posisi non performing loan (NPL) bank only yang melandai ke level 1,36% per September 2023. Posisi tersebut jauh lebih baik jika dibandingkan periode September 2022 di level 2,26% atau telah turun sebesar 90 basis poin (bps).
"Sampai dengan September 2023 kami telah menyiapkan pencadangan yang cukup, dengan NPL Coverage ratio bank only mencapai 339,34%, meningkat dari posisi September 2022 yang sebesar 292,28%," terangnya.
Sampai akhir September 2023, posisi restrukturisasi kredit terdampak Covid-19 Bank Mandiri makin landai menjadi Rp 23,8 triliun. Jumlah ini sudah jauh lebih rendah dari September 2022 di posisi Rp 45,6 triliun atau menurun -47,81% secara YoY.
Darmawan menilai penurunan ini didorong oleh pelunasan dan pembayaran cicilan debitur dan bisnis para debitur yang sudah kembali normal. Berkat disiplin dalam mengimplementasikan manajemen risiko, biaya kredit atau cost of credit (CoC) Bank Mandiri secara bank only pun berhasil ditekan menjadi 0,73% per September 2023, jauh lebih baik dibandingkan periode setahun sebelumnya 1,30%.
Peran Bank Mandiri Sebagai Agen Pembangunan
Sebagai agent of development, Bank Mandiri terus berkomitmen untuk berkontribusi dalam pembangunan nasional. Hal ini tercermin dari penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang sampai dengan September 2023 baki debet KUR mencapai Rp 60,59 triliun.
Lebih lanjut, Bank Mandiri membantu membukakan akses masyarakat yang sebelumnya unbanked kepada layanan perbankan melalui dukungan 132 ribu Mandiri agen yang menjangkau 2,75 juta nasabah.
Bank Mandiri juga menerapkan tiga pilar implementasi nilai lingkungan (environmental), sosial (social), dan tata kelola (governance) atau ESG. Ketiga pilar tersebut menjadi target perseroan dalam mendukung ekosistem berkelanjutan.
Sebagai hasil, Bank Mandiri telah menyalurkan portofolio berkelanjutan sebesar Rp 253 triliun atau 24,9% dari total kredit perseroan sampai dengan September 2023. Dari portofolio tersebut, penyaluran terbesar masuk ke sektor UMKM dan kegiatan sosial sebesar Rp 131 triliun, disusul oleh sektor pertanian berkelanjutan Rp 97,9 triliun.
"Pembiayaan hijau atau green financing ini telah diarahkan untuk fokus ke sektor berkelanjutan, seperti sektor perkebunan yang telah tersertifikasi ISPO atau RSPO, energi baru dan terbarukan seperti pembangkit listrik bertenaga hydro, geothermal, transportasi, hingga ekosistem kendaraan listrik dari hulu ke hilir," pungkasnya.
Sejalan dengan itu, Bank Mandiri konsisten mendukung transisi menuju Indonesia Net Zero Emission (NZE) 2060 yang menjadi komitmen masyarakat global, termasuk Indonesia. Untuk, itu, Bank Mandiri baru merilis Digital Carbon Tracking yang memungkinkan seluruh stakeholder melihat secara real-time jumlah karbon yang dihasilkan dan emisi yang berhasil dikurangi perseroan secara operasional.
Simak Video "Video: Yovie Widianto Ada di Jajaran Baru Komisaris PT Pupuk Indonesia"
[Gambas:Video 20detik]
(ncm/ega)