Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) mengungkap dari Januari sampai Oktober 2023, ada dua Bank Perkreditan Rakyat( BPR) yang bangkrut. Kedua BPR itu adalah PT Bank Perkreditan Rakyat Bagong Inti Marga di Jawa Timur dan Perumda BPR Karya Remaja Indramayu (BPR KRI).
Ketua Dewan Komisioner LPS Purbaya Yudhi Sadewa mengatakan kedua BPR itu izin usahanya telah dicabut. Namun, dana yang disimpan nasabah kedua BPR itu dijamin dan diganti LPS.
"LPS sangat cepat mengembalikan dana nasabah, jadi LPS perlu menjaga kredibilitas LPS maupun penjaminan perbankan sehingga kita perlu bergerak cepat supaya masyarakat yakin betul bahwa uang mereka dijamin LPS," kata Purbaya dalam konferensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) di Kantor Bank Indonesia (BI), Jakarta Pusat, Jumat (3/11/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Purbaya mengatakan di PT Bank Perkreditan Rakyat Bagong Inti Marga ada sekitar 297 nasabah. LPS telah mengganti dana nasabah sebanyak Rp 13,1 miliar dari total simpanan Rp 13,6 miliar.
"BIM nasabahnya sebanyak 297 nasabah dengan total simpanan Rp 13.640.889,000 sudah dicairkan total mencapai Rp 13.143.749.000, kami cukup cepat," terangnya.
Kemudian untuk penggantian dana nasabah KRI Indramayu sudah diganti sebanyak Rp 248,5 miliar.
"KRI di Indramayu itu nasabah 25.176 total simpanan Rp 286.000.030.035 pencarian terakhir mencapai Rp 248.582.997.000 jadi cukup cepat," ungkapnya.
Purbaya meyakini, aset LPS saat ini lebih dari cukup untuk membantu jika ada bank yang bangkrut. Total aset LPS saat ini Rp 210 triliun.
"LPS cukup kaya, sekarang asetnya Rp 210 triliun, jadi cukuplah menjaga stabilisasi sistem, untuk menalangi kalau ada bank-bank dalam masalah," tutupnya.
(ada/kil)