Holding UMi BRI-Pegadaian-PNM Jaring 8,4 Juta Nasabah Baru hingga 2024

Holding UMi BRI-Pegadaian-PNM Jaring 8,4 Juta Nasabah Baru hingga 2024

Erika Dyah - detikFinance
Senin, 20 Nov 2023 18:01 WIB
BRI
Foto: Dok. BRI
Jakarta -

Pelaku usaha yang berada di tataran grassroot kini tak lagi kesulitan memperoleh modal dalam mengembangkan usahanya. Sebab, pemerintah melalui Kementerian Keuangan telah menjalankan program pembiayaan Ultra Mikro (UMi).

Program ini merupakan tahap lanjutan dari bantuan sosial untuk mendorong kemandirian usaha. Adapun sasarannya ialah usaha mikro, segmen usaha dengan jumlah aset hingga Rp 50 juta dan omzet maksimal Rp 300 juta.

Dalam rangka mendukung program tersebut, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk sebagai bank yang memiliki core business UMKM telah membentuk Holding Ultra Mikro (UMi) sejak 2021. Holding yang terdiri dari BRI, Pegadaian, dan Permodalan Nasional Madani (PNM) ini memiliki target untuk melayani 45 juta masyarakat yang belum punya akses ke layanan keuangan formal (unbankable) hingga 2024.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jumlah debitur Holding Ultra Mikro diketahui terus meningkat. Per September 2023, jumlah debitur holding ini sudah mencapai 36,6 juta atau tumbuh 22% dari posisi September 2021. Dengan demikian, BRI, Pegadaian, dan PNM masih akan menjaring 8,4 juta debitur ultra mikro baru hingga 2024.

Terkait hal tersebut, Direktur Bisnis Mikro BRI Supari berharap masyarakat yang dahulu harus menanggung bunga besar karena meminjam dana ke rentenir dapat beralih menjadi nasabah ultra mikro dengan hadirnya Holding UMi.

ADVERTISEMENT

"Holding UMi juga menargetkan mereka yang sekarang ada di rentenir. Betapa tidak efisiennya mereka bayar bunga hingga 500% setahun. Bagaimana jika mereka kita mudahkan aksesnya, masuk ke lembaga keuangan formal, maka mereka akan menambah margin keuntungan. Sehingga mereka akan lebih kuat modalnya dan punya kapasitas yang lebih besar," jelas Supari dalam keterangan tertulis, Senin (20/11/2023).

Ia mengungkapkan total outstanding kredit holding ultra mikro mencapai Rp 590,7 triliun per akhir September 2023, tumbuh 11,6% secara tahunan. Menurut Supari, angka tersebut nilainya sudah meningkat 27,38% jika dibandingkan dengan periode awal pembentukan holding.

Rincian kontribusi kredit mikro BRI selaku induk holding ini mencapai Rp 479,9 triliun, atau naik 10,9% secara tahunan dengan 14,2 juta debitur. Adapun porsi kredit Pegadaian mencapai Rp 65,6 triliun atau meningkat 17,3% dengan jumlah peminjam sebanyak 7,4 juta. Pembiayaan PNM mencapai Rp 45,3 triliun, atau tumbuh 14,3% dengan 15 juta debitur.

Dalam menyalurkan kredit, Holding Ultra Mikro memanfaatkan outlet fisik, channel digital, dan Agen BRILink. Per September 2023, Holding UMi sudah memiliki outlet fisik sebanyak 15.300 unit, di antaranya sebanyak 6.809 outlet BRI, 4.087 unit kantor Pegadaian, dan 4.482 kantor PNM.

Selain itu, ketiganya juga punya 1.016 unit jaringan kantor bersama bernama Senyum (Sentra Layanan Ultra Mikro). Jaringan tersebut didukung oleh tenaga pemasar mikro sebanyak 74.200, terdiri dari 29.900 Mantri BRI, 2.500 penaksir Pegadaian, dan 44.800 Account Officer (AO) PNM.

Lebih lanjut, ungkap Supari, Holding UMi sudah mendigitalisasi layanan kredit ultra mikro lewat BRISPOT, Pegadaian Selena, dan PNM Digi. Terbaru, layanan Senyum juga didigitalisasikan dengan hadirnya Senyum Mobile pada Oktober 2023. Ia mengatakan Senyum Mobile merupakan platform digital yang terintegrasi dari BRI, Pegadaian, dan PNM untuk mendukung cross selling dan akuisisi bersama.




(akn/ega)

Hide Ads