Melirik Kinerja Bank BUMN Tahun Ini, Kompak Positif!

Melirik Kinerja Bank BUMN Tahun Ini, Kompak Positif!

Aulia Damayanti - detikFinance
Senin, 27 Nov 2023 14:28 WIB
Ilustrasi Bank atau Perbankan
Ilustrasi bank - Foto: Infografis detikcom/Mindra Purnomo
Jakarta -

Himpunan Bank Milik Negara alias Himbara, mulai dari Bank Mandiri, BRI, BTN dan BNI telah melaporkan kinerja keuangan hingga kuartal III 2023. Pada periode tersebut sebagian besar bank BUMN tersebut mencetak kenaikan pendapatan hingga laba.

Berikut ini kinerja Bank Mandiri, BRI, BNI, dan BTN:

BRI

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk mencatatkan pertumbuhan aset yang secara konsolidasian meningkat 9,93% year on year (yoy) menjadi Rp 1.851,97 triliun dan mengantongi laba bersih setelah pajak sebesar Rp 44,21 triliun atau naik 12,47% secara tahunan (yoy) per September 2023.

Sunarso mengungkapkan kinerja positif BRI ditopang oleh penyaluran kredit yang tumbuh double digit, penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) dan dana murah yang juga tumbuh double digit, kualitas kredit yang terjaga, serta proporsi fee-based income yang porsinya terus meningkat terhadap keseluruhan pendapatan BRI.

ADVERTISEMENT

Hingga akhir September 2023 BRI berhasil mendorong penyaluran kredit tumbuh 12,53% yoy menjadi Rp 1.250,72 triliun. Penyaluran kredit UMKM tercatat tumbuh 11,01%, dari semula Rp 935,86 triliun di akhir Kuartal III 2022.

Kemudian tercatat pendapatan bunga BRI mencapai Rp 138,63 triliun atau tumbuh 13,91% yoy. Kalau kredit Environmental, Social & Governance (ESG) mampu tumbuh 11,89% menjadi sebesar Rp 750,91 triliun, sehingga porsinya mencapai 66,1% dari total portofolio kredit.

Selain itu, akhir Kuartal III 2023, LAR BRI tercatat sebesar 13,80%. Angka tersebut membaik atau menurun dibandingkan dengan LAR BRI pada September 2022 yang sebesar 18,68%.

Sebagai bagian dari soft landing strategy, BRI menyediakan pencadangan yang memadai. Hingga akhir Kuartal III 2023, tercatat NPL Coverage BRI mencapai sebesar 228,65%.

Dana Pihak Ketiga (DPK), BRI mencatatkan total DPK sebesar Rp 1.290,29 triliun atau tumbuh 13,21% yoy. Penopang utama DPK BRI masih bersumber dari dana murah (CASA) dengan porsi mencapai 63,64% atau sebesar Rp 821,14 triliun. Pertumbuhan tertinggi berasal dari Giro BRI yang tumbuh sebesar 28,12% yoy.

Bank Mandiri

PT Bank Mandiri Tbk pada kuartal III 2023 mencatat laba bersih Rp 39,1 triliun tumbuh 27,4% dibandingkan periode yang sama tahun 2022. Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi mengungkapkan pertumbuhan laba tersebut merupakan hasil dari strategi Bank Mandiri yang berfokus pada ekosistem baik dari sisi pembiayaan maupun pendanaan.

Penyaluran kredit Bank Mandiri pun berhasil menorehkan pertumbuhan positif di seluruh segmen. Terutama dari penyaluran kredit di segmen komersial yang naik signifikan sebesar 18,55% secara YoY menjadi Rp 222,3 triliun di akhir kuartal III 2023 dan kredit segmen SME (Small Medium Enterprise) yang mencapai Rp 74,16 triliun atau naik 11,73% dari tahun periode yang sama tahun lalu.

Selaras dengan pertumbuhan kedua segmen tersebut, kredit Bank Mandiri di segmen mikro turut mencatatkan realisasi positif dengan pertumbuhan mencapai 10,09% yoy dari Rp 146,6 triliun di September 2022 menjadi Rp 161,4 triliun pada akhir September 2023. Di samping itu, daya beli masyarakat yang masih solid turut mendukung pertumbuhan dari sisi kredit konsumer Bank Mandiri yang mencapai 12,04% yoy menjadi Rp 109,3 triliun di kuartal III 2023.

Sementara itu, kredit korporasi Bank Mandiri tetap menjadi penyumbang portofolio kredit terbesar perseroan, dengan realisasi mencapai Rp 449 triliun dan tumbuh 9,55% secara yoy. Pertumbuhan kredit ini beriringan dengan kinerja keuangan perseroan yang semakin solid. Tercermin dari laba bersih Bank Mandiri secara konsolidasi melesat 27,4% yoy menjadi Rp 39,1 triliun hingga September 2023.

Total aset konsolidasi yang menembus Rp 2.007 triliun per September 2023 atau tumbuh 9,11% bila dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya atau year on year (YoY). Darmawan menjelaskan kenaikan total aset tersebut ikut didorong oleh laju pertumbuhan kredit dan dana pihak ketiga (DPK) yang mampu tumbuh positif.

Tercatat, Bank Mandiri berhasil menyalurkan kredit secara konsolidasi sebesar Rp 1.315,92 triliun pada September 2023 dari posisi setahun sebelumnya sebesar Rp 1.167,51 triliun atau tumbuh 12,71% yoy.

Dari sisi jumlah pengguna, Livin' by Mandiri juga terus mencatat kenaikan sebesar 55% secara yoy di September 2023 menjadi 21 juta pengguna yang terdaftar. Bahkan, sejak dirilis pada Oktober 2021 aplikasi andalan perseroan ini telah diunduh hampir sebanyak 34 juta kali hingga akhir Oktober 2023.

Begitu pula, nilai transaksi nasabah melalui Livin' by Mandiri berhasil menembus Rp 2.600 triliun pada sepuluh bulan pertama 2023, melesat 36% yoy selaras dengan kebutuhan transaksi finansial nasabah.

BNI

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI mencatatkan laba bersih hingga September 2023 tumbuh sebesar 15,1% secara tahunan (Year on Year/yoy), mencapai Rp 15,8 triliun. Direktur Utama BNI Royke Tumilaar mengatakan, pencapaian laba yang baik ini didukung kinerja kredit yang mengalami akselerasi di kuartal ketiga.

Ia menambahkan, akselerasi kredit membuat BNI mampu mencatatkan pertumbuhan kredit sampai dengan September 2023 sebesar 7,8% yoy menjadi Rp 671,4 triliun, yang didorong oleh ekspansi di segmen berisiko rendah, yaitu korporasi blue chip baik swasta dan BUMN, kredit konsumer, dan Perusahaan Anak.

Rasio NPL per September telah berada di level 2,3% membaik dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar 3,0% dan LAR di level 14,4% yang membaik dibandingkan dengan posisi 19,3% pada September tahun 2022. Hingga September 2023, Dana Pihak Ketiga (DPK) tercatat tumbuh 9,1% yoy, mencapai Rp 747,6 triliun.

BTN

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN optimistis tahun ini akan meraih kinerja yang gemilang laba bersih 2023 ditargetkan naik menjadi sekitar Rp 3,3 triliun dibandingkan perolehan tahun 2022 yang sebesar Rp 3,04 triliun. Sementara untuk NPL gross diharapkan membaik pada kisaran 3,2%-3% hingga akhir tahun ini.

Pada kuartal II mencatat kenaikan laba bersih menjadi sebesar Rp 801 miliar. Kemudian total aset Bank BTN hingga akhir Maret 2023 mengalami kenaikan 9,25% menjadi Rp 401,50 triliun dibandingkan akhir Maret 2022 yang sebesar Rp367,51 triliun

Kemudian, BTN juga mencatat penyaluran kredit dan pembiayaan 9,9% secara tahunan per akhir Agustus 2023. Dikutip dari laporan keuangan bulanan Agustus 2023 Bank BTN, posisi kredit dan pembiayaan Bank BTN yakni sekitar Rp 314,2 triliun per Agustus 2023. Posisi tersebut tumbuh 9,9% secara tahunan yoy) dari Rp 286,1 triliun di Agustus 2022.

BSI

PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) berhasil menjaga kinerja yang tangguh hingga kuartal III 2023 dan berhasil mencetak laba sebesar Rp 4,20 triliun atau bertumbuh sebesar 31,04% secara tahunan.

Salah satu penopang dari pertumbuhan laba yang pesat yakni pertumbuhan volume pembiayaan yang mampu mendorong pendapatan margin bagi hasil tumbuh 15,74% yoy. Selain itu komposisi Dana Pihak Ketiga (DPK) didominasi oleh dana murah.

Kemudian, hingga September 2023, penghimpunan DPK mencapai Rp 262 triliun. Dari angka tersebut, komposisi dana murah berupa tabungan sebesar Rp 115 triliun dan giro Rp 42 triliun.

BSI terus mendorong pertumbuhan dana murah terutama Tabungan Bisnis yang menjadi salah satu engine dengan pertumbuhan 134,41% dan memiliki tren meningkat. Adapun dari segmen pembiayaan, penyaluran pembiayaan tercatat tumbuh positif, dengan kualitas yang sehat dan terjaga.

Lalu, hingga September 2023, BSI telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 232 triliun, bertumbuh 15,94% year on year. Pembiayaan didominasi oleh segmen konsumer sebesar Rp 117,92 triliun, korporasi sebesar Rp 54,39 triliun, mikro sebesar Rp 21,45 triliun, SME Rp 18,62 triliun dan komersial Rp 11,86 triliun.

(ada/kil)

Hide Ads