Sepintas penampilan Agustina Etwiory (Ina), 37 tahun, jauh dari feminin. Mantri BRI Unit Tanah Miring, Merauke ini lebih kerap mengenakan celana denim, jaket, dan mengendarai sepeda motor Honda Verza yang berbodi cukup besar. Dengan berpenampilan demikian, Ina mengaku lebih nyaman saat berkeliling ke pelosok-pelosok menemui para nasabah yang umumnya petani.
"Hampir setiap hari saya lebih banyak di lapangan, berkeliling puluhan kilometer. Mengendarai motor bertangki BBM seperti ini tak mungkin kalau saya pakai rok," kata Ina diringi tawa yang renyah.
Pertama kali detik.com berjumpa dengannya pada pertengahan November lalu. Kami kembali bercakap-cakap melalui telepon selular pada Rabu (6/12/2023). Dia mengaku pernah empat tahun menjadi Satpol PP di Kabupaten Merauke, Papua Selatan. Setelah meraih Sarjana Adminstrasi dari STIA Karya Dharma Merauke pada 2009, Ina melamar menjadi teller di BRI. Lima tahun kemudian, 2015, Ina diangkat menjadi pegawai tetap.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Baru hampir setahun ini saya menjadi Mantri. Saya bertugas untuk wilayah Kampung Isano Mbias, di Distrik Tanah Miring," ujarnya.
![]() |
Mantri merupakan tenaga pemasar mikro BRI yang jumlahnya sudah mencapai lebih dari 28 ribu orang. Mereka tersebar di seluruh Indonesia termasuk di daerah Tertinggal, Terdepan dan Terluar (3T).
Dalam bertugas mereka biasanya dilengkapi dengan aplikasi khusus, BRISPOT, untuk memproses pinjaman mikro. Aplikasi ini berguna untuk menyederhanakan, mengotomasi dan mendigitalisasi proses pengajuan hingga pencairan pinjaman di BRI.
Rata-rata masyarakat di Tanah Miring, kata Ina, merupakan petani. Ada juga yang berwirausaha dan bekerja sebagai PNS. Dia mengaku sangat menikmati tugas barunya ini karena membuatnya terus berinteraksi dengan masyarakat. Sebagian dari mereka akhirnya menganggap Ina sebagai kerabat.
"Saya mengetuk pintu satu rumah ke rumah lain untuk menawarkan kepada warga untuk menabung atau mengajukan kredit," ujar Ina.
![]() |
Salfrianto Patulak (30), mantri BRI di Unit Kurik, Merauke menempuh cara serupa dengan Ina. Sarjana ilmu Sistem Informasi dari Universitas Musamus itu berkarir di BRI sejak September 2017. Pada Juli 2018 dia pindah dari Unit Muting menjadi customer service, dan sejak 2021 menjadi mantri BRI.
Wilayah kerjanya mencakup Kampung Salor Indah, Kampung Sumber Rejeki, Kampung Telaga Sari. "Total nasabah sih naik turun, Mas, tapi rata-rata di angka 300 orang dari 3 kampung," kata Salfrianto yang biasa disapa Anto.
Selama 2 tahun 7 bulan berkiprah sebagai Mantri, Anto mengaku mendapatkan kesenangan tersendiri. Selain bisa berbaur dengan masyarakat, dia bisa mengerti berbagai kendala masyarakat dalam bertani atau berdagang. Sebagai mantri, Anto juga sekaligus agen penyuluh digital dan konsultan keuangan bagi masyarakat. Dia mengenalkan kemudahan transaksi produk perbankan dalam Bahasa yang sederhana.
"Saya hadir menemui mereka untuk menawarkan alternatif solusi yang mudah dan cepat dengan memberikan tambahan modal usaha dari BRI," ujar Anto.
Mayoritas nasabah di Kurik, dia melanjutkan, adalah petani transmigran dari Jawa. Sejak awal 1950-an, Belanda menyiapkan Merauke sebagai kawasan lumbung pangan, khususnya padi.
Bersambung ke halaman berikutnya. Langsung klik