Agustina Etwiory, Dulu Satpol PP Kini Mantri BRI

Agustina Etwiory, Dulu Satpol PP Kini Mantri BRI

Rifkianto Nugroho - detikFinance
Kamis, 07 Des 2023 20:18 WIB
Mantri BRI di Merauke
Agustina Etwiory (Ina) dan Salfrianto Patulak (Anto), dua mantri BRI di Merauke. (Foto: Rifkianto Nugroho/detikcom)
Merauke -

Sepintas penampilan Agustina Etwiory (Ina), 37 tahun, jauh dari feminin. Mantri BRI Unit Tanah Miring, Merauke ini lebih kerap mengenakan celana denim, jaket, dan mengendarai sepeda motor Honda Verza yang berbodi cukup besar. Dengan berpenampilan demikian, Ina mengaku lebih nyaman saat berkeliling ke pelosok-pelosok menemui para nasabah yang umumnya petani.

"Hampir setiap hari saya lebih banyak di lapangan, berkeliling puluhan kilometer. Mengendarai motor bertangki BBM seperti ini tak mungkin kalau saya pakai rok," kata Ina diringi tawa yang renyah.

Pertama kali detik.com berjumpa dengannya pada pertengahan November lalu. Kami kembali bercakap-cakap melalui telepon selular pada Rabu (6/12/2023). Dia mengaku pernah empat tahun menjadi Satpol PP di Kabupaten Merauke, Papua Selatan. Setelah meraih Sarjana Adminstrasi dari STIA Karya Dharma Merauke pada 2009, Ina melamar menjadi teller di BRI. Lima tahun kemudian, 2015, Ina diangkat menjadi pegawai tetap.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Baru hampir setahun ini saya menjadi Mantri. Saya bertugas untuk wilayah Kampung Isano Mbias, di Distrik Tanah Miring," ujarnya.

Mantri BRIGrafis: Mindra Purnomo

Mantri merupakan tenaga pemasar mikro BRI yang jumlahnya sudah mencapai lebih dari 28 ribu orang. Mereka tersebar di seluruh Indonesia termasuk di daerah Tertinggal, Terdepan dan Terluar (3T).

ADVERTISEMENT

Dalam bertugas mereka biasanya dilengkapi dengan aplikasi khusus, BRISPOT, untuk memproses pinjaman mikro. Aplikasi ini berguna untuk menyederhanakan, mengotomasi dan mendigitalisasi proses pengajuan hingga pencairan pinjaman di BRI.

Rata-rata masyarakat di Tanah Miring, kata Ina, merupakan petani. Ada juga yang berwirausaha dan bekerja sebagai PNS. Dia mengaku sangat menikmati tugas barunya ini karena membuatnya terus berinteraksi dengan masyarakat. Sebagian dari mereka akhirnya menganggap Ina sebagai kerabat.

"Saya mengetuk pintu satu rumah ke rumah lain untuk menawarkan kepada warga untuk menabung atau mengajukan kredit," ujar Ina.

Agustina Etwiory atau biasa disapa Ina adalah seorang tenaga pemasar atau mantri perempuan BRI di Merauke. Begini kisahnya menjadi mantri BRI.Agustina Etwiory berjumpa salah satu nasabahnya Foto: Rifkianto Nugroho



Salfrianto Patulak (30), mantri BRI di Unit Kurik, Merauke menempuh cara serupa dengan Ina. Sarjana ilmu Sistem Informasi dari Universitas Musamus itu berkarir di BRI sejak September 2017. Pada Juli 2018 dia pindah dari Unit Muting menjadi customer service, dan sejak 2021 menjadi mantri BRI.

Wilayah kerjanya mencakup Kampung Salor Indah, Kampung Sumber Rejeki, Kampung Telaga Sari. "Total nasabah sih naik turun, Mas, tapi rata-rata di angka 300 orang dari 3 kampung," kata Salfrianto yang biasa disapa Anto.

Selama 2 tahun 7 bulan berkiprah sebagai Mantri, Anto mengaku mendapatkan kesenangan tersendiri. Selain bisa berbaur dengan masyarakat, dia bisa mengerti berbagai kendala masyarakat dalam bertani atau berdagang. Sebagai mantri, Anto juga sekaligus agen penyuluh digital dan konsultan keuangan bagi masyarakat. Dia mengenalkan kemudahan transaksi produk perbankan dalam Bahasa yang sederhana.

"Saya hadir menemui mereka untuk menawarkan alternatif solusi yang mudah dan cepat dengan memberikan tambahan modal usaha dari BRI," ujar Anto.

Mayoritas nasabah di Kurik, dia melanjutkan, adalah petani transmigran dari Jawa. Sejak awal 1950-an, Belanda menyiapkan Merauke sebagai kawasan lumbung pangan, khususnya padi.

Bersambung ke halaman berikutnya. Langsung klik

Pada 1955, di Kurik berdiri rice bedrifjk atau perusahaan padi yang menggarap lahan dengan tenaga kerja lokal dan mendatangkan orang dari Maluku. Setelah Papua benar-benar dalam pangkuan Republik, pada 1960-an mulai didatangkan para petani dari Jawa dan Bali lewat program transmigrasi.

Baik Anto yang berdarah Toraja maupun Ina yang leluhurnya dari Maluku tak punya kendala berarti selama berinteraksi dengan mereka. Para petani yang menjadi nasabahnya tak cuma disiplin dalam menggarap sawah-sawah mereka tapi juga terkait soal kredit. "Selama ini nasabah saya taat dalam membayar karena sangat menjaga nama baik mereka," kata Anto.

Tantangan yang cukup menghambat Ina dan Anto sebagai Mantri di Merauke adalah cuaca dan infrastrukur jalan yang kurang baik. Di musim kemarau panas terik menyengat. Jalanan yang belum dilapisi aspal membuat debu bertebaran setiap kali dilintasi. Namun di kala musim hujan, jalanan jadi berlumpur dan membuat kubangan di sejumlah titik. Kalau tidak hati-hati mereka yang melintas bisa tergelincir bermandi lumpur.

Selain itu dalam perjalanan ke pinggiran desa-desa mereka biasa berpapasan dengan satwa liar, seperti ular, di sana. Ina bahkan mengaku pernah berpapasan dengan biawak. Beruntung dia tengah berjalan bersama kepala unit dan beberapa mantri lain menggunakan mobil.

Salfrianto bersama Rojikin, petani di Kampung Sumber Rejeki.Salfrianto bersama Rojikin, petani di Kampung Sumber Rejeki. Foto: Dok. Pribadi

"Ya, otomatis mobil kami berhenti dulu membiarkan si biawak itu melintas. Begitu juga sewaktu kami berpapasan dengan ular cukup besar," kata Ina.

Kalau soal gangguan keamanan, Ina dan Anto memastikan bahwa kondisi di Merauke sangat aman. Gangguan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata atau Kelompok Teroris Separatis Papua lebih banyak terjadi di wilayah Papua pegunungan. "Kalau Merauke sangat aman, Mas," kata Anto maupun Ina dalam percakapan terpisah.

Kepala Unit BRI Tanah Miring, Ibrahim Bugis dan Kepala Unit BRI Kurik Seno Nugroho menyatakan rasa bangga mereka atas kinerja para mantrinya. Mereka merupakan garda depan BRI yang telah bersusah payah mencari nasabah dan memberikan pinjaman kepada masyarakat.

"Upaya mereka cukup maksimal. Cuma karena faktor ekonomi sempat terdampak saat masih kemarau kemarin. Walau demikian, (penyaluran) pinjaman kami sudah melampaui target," ungkap Ibrahim.


Hide Ads