Sepanjang 2023 sebagai bank daerah, bank bjb mampu menjaga pertumbuhan bisnis di tengah berbagai tantangan ekonomi nasional dan global.
Direktur Utama bank bjb Yuddy Renaldi mengungkapkan keberhasilan tersebut dikarenakan berbagai inovasi dan juga peningkatan layanan perbankan yang dikeluarkan bank bjb direspons positif konsumen dan nasabah setia bank bjb.
Dia menyebutkan kinerja bank bjb tetap solid, salah satunya didorong oleh kondisi moneter dan ekonomi serta relatif terjaganya risiko dalam penyaluran kredit. "Pada kuartal III 2023 bank bjb secara konsolidasi membukukan laba bersih sebesar Rp 1,42 triliun," kata Yuddy dalam siaran pers, ditulis Rabu (13/12/2023).
Pendapatan bunga bersih (Net Interest Income/NII) tercatat menjadi Rp5,23 triliun pada kuartal III. Lebih lanjut, pendapatan berbasis komisi atau fee based income menjadi Rp 1,02 triliun pada kuartal III/2023, dibanding sebelumnya Rp 834,37 miliar pada kuartal III/2022.
Total aset bank bjb tercatat sebesar Rp 179,31 triliun pada September 2023. Sementara itu, rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) pada kuartal III/2023 tercatat 1,26% dan NPL net 0,63%.
Adapun, dari segi himpunan dana pihak ketiga (DPK) bank tercatat Rp 130,86 triliun. Dana murah atau current account savings account (CASA) bank bjb naik 1,09% menjadi Rp 55,3 triliun pada September 2023, dibanding Desember 2022 sebesar Rp 54,7 triliun.
Dalam acara media gathering bank bjb mengucapkan terimakasih atas dukungan media sehingga berbagai capaian positif bank bjb tersampaikan ke publik.
Menurut dia, keterlibatan media massa sangat penting dalam perkembangan kegiatan industri perbankan di tengah tantangan ekonomi yang semakin dinamis. Karena itu, ia berharap agar ke depan dapat terjalin hubungan yang harmonis antara kedua belah pihak.
Lebih lanjut Yuddy mengatakan, keberhasilan bisnis bank bjb yang terus bertumbuh saat ini karena support dan peran serta media. Karena itu, bank bjb mengucapkan terimakasih atas dukungan media yang sangat luar biasa sekali
Lalu di acara ini bank bjb sekaligus memberi gambaran utuh mengenai industri perbankan yang disampaikan oleh Direktur Eksekutif Segara Institute Piter Abdullah.
(kil/kil)