Ada Pemilu-Idul Fitri, BI Siapkan Kebutuhan Uang Tunai Rp 260 T

Ada Pemilu-Idul Fitri, BI Siapkan Kebutuhan Uang Tunai Rp 260 T

Anisa Indraini - detikFinance
Rabu, 17 Jan 2024 15:41 WIB
ilustrasi angsuran KUR
Ilustrasi uang rupiah - Foto: Dok.Detikcom
Jakarta -

Bank Indonesia (BI) menyatakan akan menyediakan kebutuhan uang tunai lebih dari Rp 260 triliun untuk memenuhi hajatan besar Indonesia mulai dari Pemilu, Ramadhan dan Idul Fitri di 2024.

Deputi Gubernur BI Doni Primanto Joewono mengatakan kebutuhan penarikan uang selama periode itu diperkirakan akan meningkat 35% dibandingkan tahun lalu. Jumlah itu juga lebih tinggi dibandingkan periode Natal dan Tahun Baru (Nataru).

"Tentunya ke depan Januari, Februari, Maret, April itu ada dua event yang besar. Ada Pemilu, maupun Ramadhan Idul Fitri itu kita akan menyiapkan uang yang melebihi dengan kejadian Nataru. Mungkin bisa akan lebih tinggi 35% dibandingkan tahun lalu. Jadi kalau kira-kira di atas Rp 260 triliun yang kita siapkan," kata Doni dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta, Rabu (17/1/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hal itu melihat tingginya realisasi penarikan uang tunai selama Nataru 2023 di mana jumlahnya mencapai Rp 130 triliun. Jumlah itu di atas perkiraan BI dan realisasi periode yang sama tahun lalu.

"Jadi realisasi penarikan uang kartal selama Nataru itu luar biasa sampai Rp 130 triliun, meningkat 10,7% dari Nataru Tahun 2022 dan itu 104% lebih tinggi dari proyeksi kita. Jadi belum pernah terjadi tuh, biasanya selalu di bawah proyeksi kita," imbuhnya.

ADVERTISEMENT

Hal ini menggambarkan daya beli masyarakat tetap terjaga baik. Dari sisi pengelolaan uang Rupiah, jumlah Uang Kartal Yang Diedarkan (UYD) pada Desember 2023 meningkat 7,33% (yoy) sehingga menjadi Rp 1.101,75 triliun.

Untuk nilai transaksi digital banking, pada 2023 tercatat Rp 58.478,24 triliun atau tumbuh sebesar 13,48% (yoy) dan diproyeksikan meningkat 9,11% (yoy) hingga mencapai Rp63.803,77 triliun pada 2024.

Sementara nilai transaksi Uang Elektronik (UE) meningkat 43,45% (yoy) hingga mencapai Rp 835,84 triliun dan diproyeksikan meningkat 25,77% (yoy) hingga mencapai Rp 1.051,24 triliun pada 2024.

Nominal transaksi QRIS juga tercatat tumbuh 130,01% (yoy) dan mencapai Rp 229,96 triliun, dengan jumlah pengguna 45,78 juta dan jumlah merchant 30,41 juta yang sebagian besar merupakan UMKM. Sejalan dengan itu, transaksi pembayaran menggunakan kartu ATM, kartu debit, dan kartu kredit mencapai Rp 8.178,69 triliun atau turun 0,81% (yoy).

(aid/kil)

Hide Ads