Dirut BSI Ungkap Rahasia di Balik Laba 2023 Capai Rp 5,7 T

Dirut BSI Ungkap Rahasia di Balik Laba 2023 Capai Rp 5,7 T

Dea Duta Aulia - detikFinance
Kamis, 01 Feb 2024 16:01 WIB
BSI
Foto: BSI
Jakarta -

Direktur Utama Bank Syariah Indonesia (BSI) Hery Gunardi menjelaskan capaian positif perseroan karena disebabkan oleh sejumlah faktor. Adapun faktor yang turut menyumbang capaian positif BSI yakni pembiayaan, penghimpunan dana pihak ketiga (DPK), dana murah yang tumbuh dua digit, respon strategi tepat serta model bisnis yang fleksibel, dan terdigitalisasi.

Sebelumnya, BSI membeberkan laba bersih tumbuh 33,88% (yoy) menjadi Rp 5,70 triliun hingga kuartal IV/2023. Pertumbuhan tersebut telah menjaga kinerja keuangan tetap tumbuh secara impresif di tengah tantangan dan ketidakpastian perekonomian global karena meningkatnya tensi geopolitik dunia.

"Alhamdulillah, di tengah situasi perekonomian global yang penuh ketidakpastian, BSI kembali membuktikan diri berhasil mencetak kinerja yang sangat baik. Hal ini tidak lepas dari langkah BSI dalam melakukan strategic response yang tepat, adaptif, dan terus berinovasi pada bisnis yang memiliki demand tinggi di market. Juga didukung komitmen kami yang senantiasa melakukan optimalisasi literasi inklusi keuangan syariah di seluruh sektor potensial," kata Hery dalam keterangan tertulis, Kamis (1/2/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia mengatakan business model yang fleksibel dan terkoneksi dengan digital juga memberikan peran strategis dalam mendorong pertumbuhan kinerja. Melalui hal tersebut, BSI mampu mengakses masyarakat di semua segmen baik individual, ritel, UMKM, hingga korporat.

Menurutnya, hadirnya BSI menjadi Beyond Sharia Banking menjadi hal utama. Sebab perseroan menawarkan produk serta jasa bank yang lebih variatif dengan skema keuangan tidak dimiliki oleh bank syariah lainnya.

ADVERTISEMENT

"Selain itu, pemerintah juga mendukung regulasi perbankan syariah, sehingga memberikan peluang besar bagi BSI untuk ambil bagian dalam proyek-proyek nasional," ungkapnya.

Dia menambahkan dari sisi fungsi intermediasi, pertumbuhan pembiayaan DPK memberikan kontribusi yang cukup optimal dibandingkan dengan capaian kinerja tahun lalu.

Secara angka dia menjelaskan, sepanjang 2023, BSI telah mencatat sejumlah pembiayaan yang disalurkan mencapai Rp 240,32 triliun atau tumbuh 15,70% yoy dengan kualitas pembiayaan NPF gross membaik pada posisi 2,08%. Komposisi pembiayaan yang disalurkan didominasi oleh segmen konsumer 54,32%, wholesale 28,09%, dan retail 17,58%.

"Tingginya penyaluran pembiayaan di segmen berkelanjutan juga menunjukkan komitmen dan konsistensi BSI terhadap segmen tersebut. Hingga Desember 2023, pembiayaan berkelanjutan di BSI mencapai Rp 57,7 triliun yang didominasi sektor UMKM sebesar Rp 45,4 triliun, disusul sustainable agriculture Rp 4,8 triliun, eco-efficient product Rp 5,8 triliun, energi terbarukan Rp 1,1 triliun dan proyek eco-green Rp 549,6 miliar," ujarnya.

Dia mengatakan penghimpunan DPK BSI hingga Desember 2023 mencapai Rp 293,77 triliun, tumbuh 12,35% yoy. Dari jumlah tersebut komposisi tabungan yang merupakan dana murah mencapai Rp 124,73 triliun atau 40% dari keseluruhan DPK.

Lebih lanjut, pada 2023 customer based pihaknya telah berkembang menjadi 19,65 juta nasabah dengan pertumbuhan tembus 50 juta nasabah pasca merger.

"Selain itu, pencapaian kinerja positif BSI 2023 juga didukung oleh naiknya pendapatan berbasis komisi (fee-based income) yang naik 12,08% (yoy) menjadi Rp 4,20 triliun," ungkapnya.

Sejumlah rasio keuangan lainnya juga menunjukkan performa kuat BSI pada 2023. Hal itu tercermin dalam capaian asset yang mencapai Rp 354 triliun atau tumbuh 15,67%, return of asset (ROA) sebesar 2,35%, dan return of equity (ROE) mencapai 16,88%, serta didukung oleh rasio pencadangan yang kuat pada posisi 194,35%. Kinerja yang baik juga ditopang oleh efisiensi yang tepat.

"Terlihat dari BOPO yang dapat ditekan dengan baik pada posisi 71,27% atau membaik dari posisi yang sama di tahun sebelumnya," tuturnya.

Hery Gunardi mengatakan pihaknya juga telah menumbuhkan layanan e-channel. Hal itu terlihat dari pengguna BSI Mobile yang tembus mencapai 6,3 juta yang pembukaan rekening online on boarding (OOB) mencapai 86%.

Dia menjelaskan untuk memaksimalkan potensi tersebut pihaknya juga telah memiliki 1.100 kantor cabang yang tersebar di seluruh Indonesia. Serta untuk mempermudah nasabah bertransaksi pihaknya memiliki 2.564 mesin ATM daan 86.200 agen laku pandai BSI Smart.

"Perlu kami sampaikan bahwa pertumbuhan nasabah juga tak lepas dari optimalisasi e-channel, seperti BSI Mobile yang dapat dengan mudah diakses nasabah untuk berbagai keperluan transaksi seperti pembukaan rekening online baik tabungan, deposito maupun pembiayaan," ujarnya.

Selain itu, pihaknya juga turut memberikan kontribusi terhadap green activity lewat berbagai aktivitas yang bisa menghemat energi. Adapun realisasinya dengan pembangunan gedung ramah lingkungan, optimalisasi digital service melalui digital branch, penggunaan solar panel, motor listrik, charging station, dan lainnya.

"Perseroan juga berkontribusi kepada masyarakat melalui penyaluran CSR sebesar Rp255,2 miliar yang disalurkan untuk 4 pilar utama yakni socioeconomic (Desa BSI dan UMKM), spiritual (pembangunan masjid dan mobil musholla), people (beasiswa), serta charity & environment (santunan yatim, penanaman pohon dan sustainable movement)," tutupnya.

(akd/ega)

Hide Ads