Erick Pastikan Bank Muamalat & BTN Syariah Dilebur Sebelum Ganti Presiden

Erick Pastikan Bank Muamalat & BTN Syariah Dilebur Sebelum Ganti Presiden

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Senin, 19 Feb 2024 07:30 WIB
BTN Syariah
Foto: BTN
Jakarta -

Rencana Menteri BUMN Erick Thohir untuk menggabungkan PT Bank Muamalat Tbk dan BTN Syariah terus berjalan. Ia menargetkan, merger bank tersebut sebelum Oktober 2024 atau ganti pemerintahan.

Erick Thohir menerangkan, pihaknya mendorong pembangunan ekonomi syariah. Hal ini untuk memberikan akses keuangan syariah bagi masyarakat.

Dia menjelaskan, pihaknya telah berhasil mendorong bank syariah terbesar sepanjang sejarah yakni dengan lahirnya PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI). Di sisi lain, dia mengatakan, Indonesia merupakan pasar yang terbuka. Pihaknya tak ingin BSI nantinya memonopoli pasar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita juga tidak mau nanti seakan-akan BSI itu memonopoli market, kan nggak sehat," katanya di JIExpo Kemayoran Jakarta, Minggu (18/2024).

Ia pun bicara dengan Direktur Utama BSI Hery Gunardi yang intinya pihaknya ingin melakukan perbaikan pada Bank Muamalat dan BTN Syariah. Hery pun merespons baik hal tersebut.

ADVERTISEMENT

"Pak Hery bilang sama saya, 'Pak bagus biar kalau latihan olahraga bisa ada namanya lawan tanding'," katanya.

Dia menambahkan, jika digabungkan Bank Muamalat dan BTN Syariah akan menjadi bank terbesar ke-16 di Indonesia. Dengan demikian, ada kompetisi di pasar.

"Muamalat dan BTN Syariah kalau ini bisa digabungkan targetnya Maret, April, Mei ini, pokoknya sebelum Oktober, itu bisa menjadi bank nomor 16 terbesar di Indonesia. Artinya ada yang nomor 5, ada yang nomor 16. Kan bagus, jadi marketnya itu bisa berkompetisi dengan baik," paparnya.

Rencana penggabungan Bank Muamalat dan BTN Syariah pernah disampaikan Erick Thohir pada penghujung tahun lalu. Saat itu, Erick mengatakan, merger akan terjadi pada Maret 2024.

Erick menjelaskan, pihaknya tengah mendorong persaingan industri bank syariah yang lebih sehat.

"Kami juga mendorong, bahwa ya persaingan di industri bank syariah bisa lebih sehat, BSI sudah sehat dan baik, tapi mesti lebih sehat. Kita kan sepakat Indonesia open market artinya ada investasi luar negeri, ada dari swasta, ada dari BUMN sebagai benteng ekonomi nasional tapi perlindungan kepada UMKM harus terjadi," terang Erick di Kementerian BUMN Jakarta, Selasa (19/12/2023).

Dia mengatakan, pihaknya telah berdiskusi dengan Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) dan Menteri Agama terkait kemungkinan Bank Muamalat dan BTN Syariah bersinergi dan menjadikannya sebagai alternatif bank syariah yang besar.

"Itu kalau nanti digabungin itu mungkin bisa masuk top 16, sapa tahu masuk 10 besar. Karena kenapa finansial syariah ini menjadi sesuatu yang justru menarik juga saat ini," katanya.

Saat itu, Erick mengatakan, proses penggabungan ini sedang dalam proses. Jika semua lancar maka kedua bank tersebut bergabung pada Maret. "Jadi jawabannya sedang dalam proses pembicaraan kalau semuanya lancar Maret bisa final," ujarnya.

(acd/rrd)

Hide Ads