Jumlah Uang Beredar Naik Jadi Rp 8.721,9 T Berkat Penyaluran Kredit Moncer

Jumlah Uang Beredar Naik Jadi Rp 8.721,9 T Berkat Penyaluran Kredit Moncer

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Jumat, 23 Feb 2024 10:39 WIB
Petugas Cash Center BNI menyusun tumpukan uang rupiah untuk didistribusikan ke berbagai bank di seluruh Indonesia dalam memenuhi kebutuhan uang tunai jelang Natal dan Tahun Baru. Kepala Kantor perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Papua mengungkapkan jumlah transaksi penarikan uang tunai sudah mulai meningkat dibanding bulan sebelumnya yang bisa mencapai penarikan sekitar Rp1 triliun. Sedangkan untuk Natal dan tahun baru ini secara khusus mereka menyiapkan Rp3 triliun walaupun sempat diprediksi kebutuhannya menyentuh sekitar Rp3,5 triliun. (FOTO: Rachman Haryanto/detikcom)
Ilustrasi/Foto: Rachman Haryanto
Jakarta -

Bank Indonesia (BI) mencatat uang beredar pada Januari 2024 mengalami pertumbuhan. Uang beredar mengalami pertumbuhan, salah satunya ditopang oleh penyaluran kredit.

Asisten Gubernur Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono mengatakan, uang beredar dalam arti luas (M2) pada Januari 2024 tumbuh lebih tinggi. Posisi M2 pada Januari 2024 tercatat Rp 8.721,9 triliun atau tumbuh 5,4% (yoy), lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan bulan sebelumnya 3,5% (yoy).

Perkembangan tersebut didorong oleh pertumbuhan uang beredar sempit (M1) sebesar 4,9% (yoy) dan uang kuasi sebesar 6,1% (yoy).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Perkembangan M2 pada Januari 2024 terutama dipengaruhi oleh perkembangan penyaluran kredit dan aktiva luar negeri bersih," katanya dikutip dari laman BI, Jumat (23/2/2024).

Penyaluran kredit pada Januari 2024 tumbuh sebesar 11,5% (yoy). Pertumbuhan tersebut lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 10,3% (yoy).

ADVERTISEMENT

Aktiva luar negeri bersih tumbuh sebesar 4,8% (yoy). Aktiva luar ini tumbuh lebih tinggi dari bulan sebelumnya 3,6 yoy.

"Sementara itu, tagihan bersih kepada Pemerintah Pusat (Pempus) tumbuh sebesar 1,9% (yoy), setelah terkontraksi sebesar 6,5% (yoy) pada Desember 2023," ujarnya.

(acd/ara)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads