Jurus BI Bikin Rupiah Berdaulat di Pulau Sebatik, Perbatasan RI-Malaysia

Shafira Cendra Arini - detikFinance
Sabtu, 24 Feb 2024 13:06 WIB
Deputi Gubernur BI Doni Primanto Joewono/Foto: Shafira Cendra Arini
Sebatik -

Ekspedisi Rupiah Berdaulat (ERB) dimulai di Pulau Sebatik, Kalimantan Utara. Pulau ini memiliki kondisi yang unik di mana terletak di dua negara, yaitu sebagian Malaysia dan sebagiannya Indonesia.

Deputi Gubernur BI Doni Primanto Joewono mengatakan, ketika perjalanan menuju ke Pulau Sebatik dari Pulau Tarakan, ia teringat akan kasus sengketa Pulau Sipadan dan Ligitan. Doni mengatakan, pada kala sengketa terjadi beberapa tahun lalu, Indonesia kalah dengan Malaysia karena di kedua pulau tersebut tidak ada transaksi rupiah dan hanya ada ringgit.

"Di atas kapal saya naik di geladak. Saya melihat ini kapal itu berada di tengah Tawau, di kiri Sebatik, di kanan Sipadan-Ligitan. Saya bersyukur saya berada di tengah-tengah, tapi saya juga sedih karena kalau di tarik garis lurus Sipadan-Ligitan itu adalah milik Indonesia," kata Doni, dalam sambutannya di Peresmian Tugu Rupiah Berdaulat, di Pulau Sebatik, Kalimantan Utara, Sabtu (24/2/2024)

"Kalau kita tarik garis lurus itu Sipadan dan Ligitan adalah milik kita. Di Mahkamah Internasional yang membuat kita kalian Malaysia adalah di Sipadan dan Ligitan ini tidak ada uang rupiah," sambungnya.

Hal ini menjadi salah satu alasan pelaksanaan ERB tahun ini dibuka dengan kunjungan ke Kalimantan Utara (Kaltara) yang berbatasan langsung dengan Malaysia. Sejalan dengan itu juga, pada hari ini BI meresmikan Tugu Rupiah Berdaulat Perbatasan NKRI di Pulau Sebatik.

"BI melakukan penukaran ini, itu yang pertama. Kedua, sebagaimana Pak Bupati menyampaikan untuk mengingatkan kita bahwa batas tugu itu tidak hanya batas wilayah, tapi juga batas rupiah. Jadi ini mengingatkan kita semua, ini lah rupiah yang berdaulat. Itu adalah batas berdaulat kita. Sehingga tugu ini adalah (tugu perbatasan) yang pertama di seluruh Indonesia," jelasnya.

Lebih lanjut Doni menambahkan, pihaknya juga berterima kasih atas dedikasi pemerintahan daerah Nunukan yang telah menggenjot pembinaan kepada masyarakat dalam penggunaan rupiah. Dalam hal ini, tak bisa dipungkiri bahwa ringgit masih kerap dipergunakan untuk transaksi, utamanya untuk membeli barang-barang asal Malaysia di perbatasan.

Harapannya, dengan adanya ERB sekaligus pembangunan Tugu Rupiah Berdaulat, bisa mendorong penguatan penggunaan rupiah di daerah-daerah 3T. Seiring dengan itu, kedaulatan atas NKRI juga akan semakin menguat.

Sebagai tambahan informasi, ERB merupakan layanan penyedia uang rupiah layak edar melalui kegiatan kas keliling, dikhususkan untuk daerah Tertinggal, Terdepan dan Terluar (3T). Program ini merupakan buah kerja sama BI bersama TNI AL. Untuk pembukaan tahun 2024 ini, ekspedisi digelar dengan menggunakan Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) dr. Soeharso-990 dari tanggal 24-28 Februari 2024 di kawasan Kalimantan Utara dan Timur.




(shc/fdl)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork