Mimpi Warga Pulau Terpencil di Selembar Uang Pecahan Rp 20.000

Shafira Cendra Arini - detikFinance
Senin, 26 Feb 2024 09:21 WIB
Mimpi Warga Pulau Terpencil di Selembar Uang Pecahan Rp 20.000/Foto: Shafira Cendra Arini/detikcom
Derawan -

Igo keluar dari tenda sembari menjinjing kresek kecil berwarna merah muda. Kresek berisi obat-obatan itu ia dapatkan dari pos layanan kesehatan gratis yang hari ini buka di daerahnya.

Pria berumur 28 tahun ini merupakan warga asli Pulau Derawan yang berprofesi sebagai dive master. Ia sengaja datang ke pos layanan kesehatan itu untuk memeriksakan telinganya. Gendang telinganya telah pecah sejak tiga tahun lalu sebagai salah satu risiko pekerjaannya.

"Paling dalam kita turun 50 meter (di bawah permukaan laut), cari hiu. Untuk kita bawa turis, turis request, saya lihat sertifikasinya dan kita lihat memungkinkan, kita bawa. Mereka mau cari hiu ekor panjang," kata Igo di Pulau Derawan, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, Senin (26/2/2024).

Igo mengatakan, banyak warga Pulau Derawan yang kini telah beralih profesi ke sektor pariwisata. Bagaimana tidak, pulau ini telah menjadi salah satu destinasi yang terkenal hingga mancanegara.

"Efeknya bagus karena masyarakat sudah kurang menjadi nelayan juga. Ada yang jadi speedboat, yang transportasi. Speedboat sudah mulai rame, tour guide," ujarnya.

Keindahan Pulau Derawan menjadikannya sebagai salah satu situs warisan dunia yang didaftarkan pemerintah ke UNESCO pada 2005. Sejak saat itu, pulau ini punya julukan Pristine Island karena keasrian alamnya yang masih terjaga. Akhirnya, pemandangan pulau ini menjadi salah satu objek wisata khas RI yang dicetak dalam uang kertas Rp 20.000 emisi tahun 2022.

"Harapan saya, termasuk warga bukan hanya di Rp 20 ribu, tapi di Rp 50 ribu. Seperti komodo itu kan, uang berapa? Kalau nggak salah di Rp 50 ribu, mungkin dia di atas kita dengan Bali. Kalau bisa kita sejajar dengan Komodo. Tujuan wisata sekarang kan pasti Komodo-Bali," tuturnya.

Mimpi Warga Pulau Terpencil di Selembar Uang Pecahan Rp 20.000 Foto: Shafira Cendra Arini/detikcom

Igo berharap, ke depan Pulau Derawan juga bisa menjadi destinasi wisata andalan RI. Namun sayangnya, saat ini kondisi pulau ini terbilang lebih sepi dibandingkan waktu-waktu lalu. Hal ini terjadi sejak danau ubur-ubur ditutup.

"Derawan sudah mulai ramenya turun, karena kan jelly fish kita ditutup, yang danau ubur-ubur ini. Baru saja ditutup Desember. Karena sempat menghilang jelly fish-nya," ujar Igo.

Sementara itu, Wakil Bupati Berau Gamalis mengatakan, akses transportasi menjadi kendala utama dari kelangsungan pariwisata Pulau Derawan. Oleh karena itu, ia sangat mengapresiasi langkah BI memasukan potret pulau ini ke dalam pecahan uang Rp 20 ribu.

"Alhamdulillah keprimadonaan ini dimasukkan ke dalam pecahan uang Rp 20 ribu. Insyaallah dengan adanya itu, semakin membuat objek wisata Pulau Derawan ini bisa lebih dikenal oleh masyarakat seluruh Indonesia," katanya, ditemui terpisah.

"Kalau dari suguhan, ini sudah bagus, sangat-sangat bagus. Pulaunya bagus, under water-nya juga paling dicari oleh para diver sehingga Pulau Derawan hari ini menjadi sebuah tujuan wisata paling favorit untuk Kalimantan Tengah dan Timur," sambungnya.

Gamalis menjelaskan, saat ini penerbangan dari luar ke kawasan Berau masih minim, terbatas dengan Batik Air tujuan Surabaya dan Jakarta, sisanya Balikpapan dan Samarinda.

"Sehingga ini sedikit jadi kendala bagi pengunjung yang datang ke Kabupaten Berau, ini tantangan utama. Harga relatif agak mahal, jalur transportasi yang masih belum tersedia banyak," jelasnya.

Ke depan, pihaknya menyiapkan rencana strategis (Renstra) dalam pengembangan kawasa, khususnya dalam hal pemasaran. Seiring dengan hal tersebut, pihaknya juga akan melakukan pendekatan kepada pihak maskapai dengan harapan jumlah armada di Berau bisa ditingkatkan.




(shc/ara)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork