Pagi itu pelanggan silih berganti datang ke sebuah agen bank Bank Rakyat Indonesia (BRI) bernama Agen BRILink Abdul Syukur di Kampung Benda Barat, Cipayung, Depok, Jawa Barat. Sang pemilik Agen BRILink, Abdul Syukur menyambut pelanggan dengan senyum.
"Pak, mau transfer," ujar Lubis sambil menyerahkan uang Rp 8 juta ke Pak Syukur, panggilan akrab Abdul Syukur di Agen BRILink Abdul Syukur di Kampung Benda Barat, Cipayung, Depok, Jawa Barat, Jumat (8/3/2024) lalu. Syukur langsung mengoperasikan Electronic Data Capture (EDC) BRI untuk segera mentransfer Rp 8 juta.
Selain Lubis, ada lagi Suhaib yang datang untuk mengecek saldo pada Kartu Keluarga Sejahtera (KKS). Suhaib langsung menyerahkan kartu pada Syukur untuk mengecek saldonya. Beruntungnya uang di KKS Suhaib sudah terisi dan dia mendapat uang Rp 400 ribu dari pemerintah. Uang yang diterima Suhaib Rp 380 ribu dan uang 20 ribu untuk biaya administrasi.
"Uangnya buat (membeli) kebutuhan puasa ya Pak?" tanya Syukur sambil menyerahkan uang Rp 380 ribu kepada Suhaib. Suhaib pun mengiyakan bahwa uang itu akan dibelikannya bahan-bahan kebutuhan untuk puasa.
Ya, Syukur merupakan Agen BRILink dari Depok bernama lengkap Abdul Syukur sejak 2015. Agen BRILink beroperasi dari Senin sampai Minggu dari pukul 05.00 WIB hingga pukul 23.00 WIB.
Syukur dulunya berprofesi sebagai satpam hotel mewah di Jakarta Selatan pada 2005. Kemudian dia berhenti bekerja dan menanam jambu biji namun tidak dilanjutkan. Lalu Syukur mencoba usaha steam motor namun tidak berhasil. Akhirnya Syukur mencoba usaha warung dan menjadi agen BRILink. Saat itu modal awal menjadi agen BRILink saat itu Rp 6 juta. Rinciannya Rp 3 Juta untuk jaminan EDC dan Rp 3 juta untuk modal. Omzetnya saat itu sekitar 50-60 juta per bulan. Kini Syukur mendapat omzet ratusan juta per bulan dan fee yang diterima Rp 2 juta per bulan.
Dengan latar belakang profesi satpam, tidak mudah bagi Syukur menjalankan usaha keagenan BRILink. Apalagi saat itu BRILink belum terkenal seperti saat ini. Sehingga dia harus mencari nasabah, memberikan penjelasan, dan jaminan kepada masyarakat. Kala itu, Syukur bahkan sampai meminta seorang istri nasabahnya untuk mengecek apabila uang transferan tidak masuk.
"Bapak, setelah struk keluar, silakan istri bapak suruh tunggu di ATM. Kalau (uang) nggak masuk, uang bapak saya kembalikan," cerita Syukur, dalam perbincangan dengan detikFinance pada Jumat (8/3/2024) dan ditulis Rabu (13/3/2024).
Menjalankan usaha, tidak selamanya mulus dan menghasilkan cuan. Kadang apes atau risiko dan merugi menimpa. Syukur juga pernah mengalami saldonya terpotong Rp 3,6 juta karena rusaknya jaringan internet pada sekitar tahun 2000. Akhirnya Syukur membuat kesepakatan pada nasabahnya tersebut.
"Saya berani kirim ulang uangnya, kalau uangnya masuk ke rekening Bapak nanti dilihat uangnya masuk ke mana. Saya juga buat pengaduan," beber Syukur.
Ternyata uangnya masuk kembali ke rekening Syukur. Kemudian saya kirim pemberitahuan ke orangnya kalau uangnya sudah masuk ke rekeningnya.
Selama ini, layanan favorit di Agen BRILink Syukur antara lain beli token listrik, bayar cicilan motor, dan tarik tunai. Setiap hari, terdapat sekitar 30 transaksi dengan total nominal transaksi kisaran Rp 20-30 juta. Setiap bulannya, ada puluhan karyawan dari Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipayung yang mengambil gaji di agen BRILink Abdul Syukur.
Hasil kerja kerasnya telah terbayarkan dengan mendapat penghargaan dari BRI. Syukur pun mendapat beberapa penghargaan dari BRI seperti Juara Kualitas Kinerja Terbaik dengan hadiah Rp 3 juta pada 2023 dan Program Rising di Depok dengan mendapat saldo Brizzi Rp 500 ribu pada 2023.
Dalam situs BRILink BRI disebutkan agen BRILink adalah layanan BRI berupa kerja sama dengan nasabah BRI sebagai agen yang dapat melayani transaksi perbankan bagi masyarakat secara real time online dengan konsep sharing fee. Layanan agen BRILink antara lain tarik tunai, bayar listrik, beli pulsa, dan sebagainya.
Sementara itu, Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, Sunarso, dalam BRI Microfinance Outlook 2024 di Jakarta, Kamis (7/3/2024) lalu menyebut, jumlah agen BRILink yang tercatat di BRI mencapai 741 ribu. Sedangkan transaksi di agen BRILink menyentuh angka Rp 1.400 triliun per tahun.
Dari transaksi Rp 1.400 triliun, BRI mendapat komisi Rp 1,3 triliun. Selain itu fee yang diterima warung-warung Rp 3 triliun setiap tahun.
"Volume transaksi di agen BRILink dalam setahun ini mencapai Rp 1.400 triliun, bisa dibayangkan. Nah kemudian publik nanya, itu BRI dapat fee berapa. Ini kan perusahaan terbuka, jadi saya buka saja. BRI dapat fee Rp 1,3 triliun dari agen BRILink. Jangan asumsi memeras, nggak. Agen itu dapat dua kali lipat dari yang diterima BRI. Artinya fee yang diterima warung-warung itu Rp 3 triliun setiap tahun," kata Sunarso.
(nwy/hns)