PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) masuk ke jajaran Top 10 Global Islamic Bank. Kinerja tersebut mendapatkan pujian dari Menteri BUMN Erick Thohir.
Direktur Utama PT Bank Syariah Indonesia Tbk Hery Gunardi mengatakan BSI resmi masuk ke jajaran Top 10 Global Islamic Bank dari sisi kapitalisasi pasar, seiring harga saham emiten bersandi BRIS yang melesat sehingga mendorong market cap perseroan menembus Rp 131,47 triliun.
"Raihan tersebut lebih cepat dari target perseroan mencapai Top 10 Global Islamic Bank berdasarkan market capitalization/market cap terbesar pada tahun 2025," katanya dalam keterangan tertulis, Jumat (14/3/2024).
Dia menjelaskan torehan kapitalisasi pasar terbesar itu mengacu pada penutupan harga saham BRIS pada perdagangan Rabu (13/3). Kapitalisasi pasar BRIS menjadi Rp 131,47 triliun atau setara US$ 8,44 miliar. Secara global, BRIS berada pada peringkat 10 dengan kapitalisasi pasar terbesar bank syariah dunia di bawah Emirates Islamic Bank US$ 10,38 miliar pada posisi 9 dan Abu Dhabi Islamic Bank US$ 10,94 miliar pada posisi 8 terbesar.
Menurutnya, peningkatan BRIS sejalan dengan kondisi IHSG yang bergerak di rentang 7.409,67 hingga menembus rekor 7.435,81.
"BRIS pun menjadi salah satu faktor pendorong yang turut menggerakkan IHSG menjadi hijau," tutur Hery.
Hery menjelaskan saat ini sektor perbankan terutama Top 4 Banks masih menjadi andalan utama investor domestik dan global di Bursa Efek Indonesia karena kinerjanya yang stabil. Terlebih, 3 dari Top 4 Banks adalah induk dari BRIS yaitu, BMRI, BBRI, dan BBNI.
"Pun kemudian ketika BRIS ternyata memiliki fundamental performance sangat baik, maka BRIS pun menjadi saham yang banyak dikoleksi investor," ujarnya.
BSI berhasil menjaga kinerja keuangan tetap tumbuh secara impresif di tengah tantangan dan ketidakpastian perekonomian global karena meningkatnya tensi geopolitik dunia. Keberhasilan BSI dalam menjaga kinerja positif itu ditunjukkan dengan pencapaian laba yang tumbuh 33,88% (yoy) menjadi Rp 5,70 triliun hingga kuartal IV/2023.
"Kontributor utama penopang kinerja positif BSI di antaranya adalah pembiayaan, penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) dan dana murah yang tumbuh dua digit, respon strategi yang tepat serta model bisnis yang fleksibel dan terdigitalisasi," ungkapnya.
Pada perdagangan di Bursa Efek Indonesia (13/3), saham BRIS dibuka pada level harga Rp2.610 dan ditutup pada Rp2.850 atau naik 9,62%. Dari harga penutupan tersebut, harga saham BRIS telah naik hingga 63,79% jika dihitung sejak awal tahun 2024 (YTD) atau naik 114% dalam satu tahun.
Klik halaman selanjutnya >>>
Simak Video "Laba Tumbuh 33%, BSI Berhasil Cetak Kinerja Impresif "
(ncm/ega)