PT Permodalan Nasional Madani (PNM) telah menyalurkan pembiayaan hingga Rp 12,5 triliun pada awal 2024 ini. Rencananya BUMN pembiayaan UMKM dan usaha mikro ini dapat menyaluran pembiayaan hingga Rp 75 triliun sepanjang tahun ini.
"Sampai Februari sekarang ada Rp 12, 5 triliun, dalam 2 bulan Januari dan Februari. Kalau target (penyaluran sepanjang 2024 ini) di Rp 75 triliun, InsyaAllah tercapai," kata Direktur Utama PNM Arif Mulyadi saat ditemui wartawan usai acara Live On Ramadan, Kamis (21/3/2024).
Sejalan dengan target sebesar Rp 75 triliun tadi, PNM berencana untuk memperluas jaringan nasabah mereka hingga ke wilayah 3 T (Tertinggal, Terdepan dan Terluar). Misalkan saja untuk wilayah 3T di kawasan Utara Indonesia, mereka berencana untuk memperluas jaringan nasabah mereka hingga ke Miangas, Sulawesi Utara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ya kami coba memperluas ke wilayah ke 3T, terluar, terdalam. Kalau yang (Indonesia bagian) utara sekarang baru di Tahuna, rencana kami triwulan depan (sekitar April-Juni 2024) ya kita akan masuk ke Miangas," terangnya.
"Jadi dari Miangas sampai Rote tercapai, yang di Papua-nya juga kita akan masuk ke perbatasan Papua Nugini sama di Sabang-nya sudah ada pesan terakhir Pak Presiden kemarin daerah-daerah remot (3T) semakin kami perluas," kata Arif lagi.
Sebagai tambahan informasi, sejak 2016 lalu hingga Februari 2024 kemarin persero telah menaungi sekitar 20,1 juta nasabah PNM Mekaar (Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera). Dari jumlah itu, saat ini masih ada sekitar 15,2 juta nasabah aktif.
"Sejak Januari 2016 ada 20,1 juta ibu kami biayai, sekarang yang hadir di depan di samping saya ini adalah bagian (perwakilan) dari 15,2 juta ibu yang masih jadi nasabah aktifnya," terang Arif.
Ia menyebut sekitar 5 juta nasabah yang sudah tidak aktif tadi, ada sekitar 1,2 juta nasabah yang sudah 'naik kelas' dan tidak lagi menerima pembiayaan modal dari PNM. Banyak di antara mereka yang kemudian berpindah jadi nasabah pembiayaan UMKM BRI atau Pegadaian.
"Karena dari 20,1 juta itu ada 1,2 juta yang sudah 'naik kelas' ke BRI dan Penggadaian dan mungkin ke lembaga keuangan formal lain ada ya," jelasnya.
(hns/hns)