Laba Bersih Bank Jago Sepanjang 2023 Tembus Rp 72 Miliar

Laba Bersih Bank Jago Sepanjang 2023 Tembus Rp 72 Miliar

Ilyas Fadilah - detikFinance
Jumat, 22 Mar 2024 17:07 WIB
Bank Jago
Bank Jago - Foto: Dok. Bank Jago
Jakarta -

PT Bank Jago Tbk berhasil mencetak laba bersih setelah pajak (net profit after tax) sebesar Rp 72 miliar pada tahun 2023. Jumlah itu meroket 355% dari tahun 2022 yang sebesar Rp 16 miliar.

"Sepanjang 2023 kami mampu menjaga pertumbuhan bisnis tetap positif dan sehat dengan memperhatikan potensi risiko yang ada. Ini tentu akan menjadi momentum yang baik untuk kami bertumbuh secara berkelanjutan di 2024," kata Direktur Utama Bank Jago Arief Harris Tandjung dalam keterangannya, Jumat (22/3/2024).

Hingga akhir 2023 Bank Jago berhasil membukukan aset Rp 21,3 triliun atau tumbuh 26% dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp 17 triliun. Rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) mencapai 62%, menunjukkan kuatnya tingkat permodalan untuk mendukung ekspansi bisnis ke depan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bank Jago juga mencatatkan kinerja keuangan positif sepanjang 2023, tercermin dari pertumbuhan jumlah nasabah, dana pihak ketiga (DPK), maupun penyaluran kredit. Pada akhir 2023 jumlah nasabah Bank Jago mencapai 10,2 juta nasabah, termasuk 8,1 juta nasabah funding pengguna Aplikasi Jago.

Jumlah pengguna Aplikasi Jago bertambah 3 juta nasabah, dibandingkan dengan posisi akhir 2022 yang sebanyak 5,1 juta nasabah. Pertumbuhan nasabah Bank Jago didorong inovasi dan kolaborasi dengan ekosistem digital.

ADVERTISEMENT

Melalui kolaborasi dengan GoPay, Bagian dari GoTo Financial, GoPay Tabungan by Jago merupakan produk rekening tabungan untuk transaksi sehari-hari yang bisa diakses melalui Aplikasi GoPay dan Gojek.

"Sejak awal Bank Jago konsisten mengedepankan inovasi dan kolaborasi dengan ekosistem digital sebagai unique value proposition kami. Kolaborasi dengan mitra strategis kami, termasuk
ekosistem GoTo, menjadi pintu masuk nasabah untuk mengakses produk dan layanan perbankan Jago," tuturnya.

Peningkatan pengguna Aplikasi Jago berdampak positif terhadap jumlah dana pihak ketiga (DPK). Pada akhir 2023 lalu jumlah DPK mencapai Rp 12,1 triliun atau tumbuh 46% dibandingkan dengan perolehan pada akhir 2022 yang sebesar Rp 8,3 triliun.

Lebih dari 65% DPK berasal dari current account and savings account (CASA) atau yang mencapai Rp 7,9 triliun sedangkan 34,7% atau Rp 4,2 triliun merupakan simpanan nasabah dalam bentuk deposito. Kemudian jumlah pinjaman pada akhir 2023 mencapai Rp13 triliun atau meningkat 38% dari akhir 2022 yang sebesar Rp 9,4 triliun.

"Dengan mengutamakan kolaborasi dengan berbagai mitra, seperti ekosistem dan platform digital, perusahaan pembiayaan, dan lembaga keuangan lainnya, penyaluran kredit Bank Jago tetap dilakukan secara berkualitas," tulisnya.

Ini terlihat dari rendahnya rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) gross yang sebesar 0,8% pada tahun lalu. Pertumbuhan kredit berdampak positif terhadap pendapatan bunga bersih yang mencapai Rp 1,6 triliun sepanjang 2023 lalu.

(kil/kil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads