Nasabah kredit ultra mikro (UMi) Lilis Suryani (44) bergegas menyapu lelehan air mata yang hampir jatuh tatkala mengingat pembelinya tidak membayar barang dagangannya seperti kasur dan ponsel. Lilis yang dulunya tukang kredit barang kini berganti profesi sebagai penjual nasi uduk.
Lilis tukang kredit barang seperti panci, kulkas, kasur, ponsel, baju, dan sebagainya. Dia memulai usahanya sejak 2003. Namun sejak pandemi Covid-19, usaha kredit barang tidak jalan karena toko-toko tempat dia membeli barang tutup. Lilis pun berganti profesi menjadi penjual nasi uduk di depan rumahnya di Kalibata Tengah, Jakarta Selatan. Dia selamat dari pandemi Covid-19.
Lilis memiliki 2 lapak nasi uduk. Pertama lapak berada di depan rumahnya. Kedua lapak berada beberapa ratus meter dari rumahnya dan di jalan raya. Lapak dijaga oleh suaminya, Achmad Lutfi.
"Warung nasi uduk buka dari jam 5 pagi sampai jam 8 pagi kalau di depan rumah. Kalau di depan jalan bukanya sampai jam 10 pagi," ujar Lilis saat ditemui detikFinance, baru-baru ini.
Menurut Lilis, modal untuk berjualan nasi uduk Rp 500 ribu. Saat itu, Lilis mendapat omzet Rp 200 ribu. Kini Lilis mendapat omzet Rp 800 ribu per hari dari 2 warung nasi uduknya. Lilis dan suaminya menjalankan usaha nasi uduk dari Senin sampai Jumat dari pukul 05.00 hingga 09.00 WIB. Hari Sabtu dan Minggu libur. Dalam sehari, Lilis membutuhkan 5 liter beras. Selain nasi uduk, Lilis juga menjual gorengan seperti pisang, bakwan, dan sukun.
Lilis tergabung sebagai nasabah ultra mikro (UMi) bernama KECE (Kredit Cepat) sejak Januari 2023. Kredit yang didapatkan Lilis dari UMi yakni Rp 5 juta dengan cicilan Rp 1,7 juta per bulan selama 3 bulan. Terakhir Lilis mendapatkan kredit UMi KECE pada bulan ini senilai yang sama yakni 5 juta dengan cicilan 1,7 juta per bulan dalam jangka waktu 3 bulan.
Selain menjadi nasabah UMi Kece, Lilis merupakan Agen BRILink. Lilis menjadi Agen BRILink sejak 2017. Transaksi BRILink di tempatnya mayoritas transfer. Nilai transaksi BRILink sekitar Rp 20 juta per hari. Lilis dapat fee Rp 500 ribu tiap bulan.
Ditemui di tempat yang sama, Efendi (51) yang merupakan tetangga Lilis, mengaku kerap membeli gorengan dan teh di lapak nasi uduk tersebut. Efendi juga pernah bertransaksi transfer di agen BRILink Lilis.
Senada dengan Efendi, Irwanto (60) mengaku tiap hari membeli nasi uduk yang dilayani suami Lilis. Irwanto selalu makan di tempat. "Rasanya enak," kata Irwanto.
Dalam situs BRI disebutkan, UMi merupakan produk dari Holding Ultra Mikro (UMi) yang berdiri pada September 2021. Bank Rakyat Indonesia (BRI) menjadi induk holding tersebut. Pembiayaan UMI merupakan program kemandirian usaha yang menyasar usaha mikro yang difasilitasi oleh Bank BRI. Plafonnya Rp 5 juta dengan tenor tiga bulan.
Sementara itu, Direktur Bisnis Mikro BRI Supari dalam konferensi pers di Kementerian BUMN, Jakarta Pusat, hari ini Selasa (30/4/2024) mengatakan, UMi mencatat telah menyalurkan pembiayaan sepanjang kuartal I 2024 mencapai Rp 617,9 triliun. Angka itu merupakan alokasi pembiayaan mikro yang dilakukan oleh BRI, PT Pegadaian, PT Pemodalan Nasional Madani (PNM).
"Sampai dengan hari ini, dari pembiayaan total kredit yang telah kami salurkan bertiga kepada masyarakat pelaku usaha mikro dan ultra mikro, di kuartal I 2024 itu Rp 617,9 triliun dan itu hampir 48% dari total pembiayaan BRI, dengan jumlah nasabah 37 juta," kata Supari.
Supari meyakini ke depan progres dari pembiayaan akan meningkat. Hal ini seiring dengan membaiknya daya beli sehingga semakin bermunculan usaha mikro baru.
(nwy/hns)