BI Rate Jadi 6,25%, Bunga Kredit Bank Mandiri Ikut Naik?

BI Rate Jadi 6,25%, Bunga Kredit Bank Mandiri Ikut Naik?

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Selasa, 30 Apr 2024 17:03 WIB
Direktur Teknologi Informasi Bank Mandiri Timothy Utama, Direktur Manajemen Risiko Ahmad Siddik Badruddin, Direktur Utama Darmawan Junaidi, Wakil Direktur Utama Alexandra Askandar, serta Direktur Keuangan dan Strategi Sigit Prastowo sedang berbincang sebelum penyampaian Paparan Publik Kinerja Bank Mandiri Triwulan II 2023 di Jakarta, Senin (31/7). Hingga Juni 2023, bank berlogo pita emas ini berhasil menyalurkan pertumbuhan kredit 11,8% (yoy) secara konsolidasi mencapai Rp 1.272,07 triliun yang berkontribusi pada pertumbuhan Net Interest Income (NII) sebesar 13,1% yoy menjadi Rp 47,30 triliun. Berkat capaian tersebut, Bank Mandiri merengkuh laba bersih sesudah pajak per Juni 2023 sebesar Rp 25,2 triliun, naik 24,9% yoy.
Foto: Agung Pambudhy
Jakarta -

Bank Indonesia (BI) baru saja menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin menjadi 6,25%. Lalu, bagaimana dengan bunga dengan kredit Bank Mandiri?

Direktur Keuangan & Strategi Bank Mandiri Sigit Prastowo menjelaskan, langkah BI menaikkan suku bunga acuan untuk menjaga stabilitas rupiah. Namun, pihaknya melihat peluang penurunan suku bunga acuan pada kuartal IV 2024.

"Tentunya apabila kondisi makro secara global juga mendukung," katanya dalam konferensi pers, Selasa (30/4/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia mengatakan, saat ini memang terjadi tren kenaikan biaya dana (cost of fund) di mana di industri perbankan naik 59 bps menjadi 2,79% di bulan Februari. Namun di periode yang sama, Bank Mandiri mampu menjaga tingkat cost of fund di bawah industri yakni di 2,11%, dengan kenaikan 43 bps yoy.

Terangnya, dalam menghadapi kenaikan biaya dana, strategi yang dilakukan ialah melakukan repricing loan secara selektif, terutama pada portofolio kredit korporasi.

ADVERTISEMENT

Dari sisi penetapan suku bunga pinjaman, Bank Mandiri tidak hanya melihat dari suku bunga acuan. Namun, pihaknya juga mempertimbangkan beberapa hal seperti suku bunga pasar, kondisi likuiditas, struktur biaya dana dan juga arah kebijakan regulator.

Dia mengatakan, pihaknya akan mendorong pertumbuhan di segmen ritel sehingga portofolio mixed ini dapat menghasilkan pendapatan bunga yang dapat mengimbangi kenaikan biaya dana dan menjaga profitabilitas bank tetap baik.

"Sampai dengan Maret 2024, SBDK (suku bunga dasar kredit) Bank Mandiri pada seluruh segmen masih berada di level yang sama seperti halnya angka yang kita tampilkan dari Desember tahun 2022," katanya.

(acd/rrd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads