Cadangan Devisa Turun, Bos BI: Nggak Usah Insecure

Cadangan Devisa Turun, Bos BI: Nggak Usah Insecure

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Rabu, 08 Mei 2024 17:32 WIB
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo
Foto: Aulia Damayanti/detikcom
Jakarta -

Posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir April 2024 di angka US$ 136,2 miliar. Cadangan devisa ini mengalami penurunan jika dibandingkan bulan sebelumnya di posisi US$ 140,4 miliar. Namun, Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo meminta agar tak khawatir. Sebab, BI akan memastikan pasokan devisa lebih dari cukup.

Dia menerangkan, cadangan devisa merupakan salah satu instrumen untuk melakukan stabilisasi nilai tukar rupiah. Dia mengatakan, cadangan devisa akan naik saat terjadi arus modal asing masuk (inflow) dan surplus neraca perdagangan besar.

"Dan tentu saja akan turun kalau memang terjadi outflow dan melakukan stabilisasi nilai tukar rupiah. Tapi kami pastikan jumlah cadangan devisa akan lebih dari cukup," katanya dalam acara Perkembangan Ekonomi Terkini, Jakarta, Rabu (8/5/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia mengatakan, standar nasional cadangan devisa ialah 3 bulan pembiayaan impor. Sementara, posisi saat ini jauh lebih tinggi yakni 6,1 bulan impor. Selain itu, BI juga menggunakan indikator lain yakni dari International Monetary Fund (IMF) untuk mengukur cadangan devisa.

"Cadangan devisa kami jauh lebih tinggi dari ukuran-ukurannya IMF, sehingga kenapa cadangan devisa, nggak usah gundah gulana, nggak usah insecure, memang wajarnya begitu," katanya.

ADVERTISEMENT

Dia mengatakan, devisa akan dikumpulkan saat 'panen'. Kembali, dia memastikan jika cadangan devisa Indonesia cukup.

"Memang kita kumpulkan waktu panen, sekarang lagi terjadi outflow, tapi kami pastikan stoknya itu jauh lebih cukup dari yang kita perlukan, ukurannya internasional 3 bulan, dan ada ukuran IMF kita gunakan, itu jauh lebih tinggi dari kebutuhannya," ujarnya.

Ia juga memperkirakan, cadangan devisa akan kembali naik. Sebab, arus modal asing sudah masuk.

"Kami memperkirakan cadangan devisa akan kembali naik, yaitu dengan langkah kebijakan kemarin dan terjadi inflow, meski kami tahu di triwulan ini ada beberapa kenaikan demand baik dari korporasi maupun yang lain. Kalau demand dividen sudah biasa, sudah kita perkirakan. Cadangan devisa kami perkirakan akan naik dan BI memastikan cadangan devisa lebih dari cukup," ujarnya.

Lihat juga Video: Ekonomi RI Tumbuh 5,11%, Jokowi: Didukung Investasi yang Masuk ke RI

[Gambas:Video 20detik]




(acd/fdl)

Hide Ads