Pasien BPJS Kesehatan Bisa Dilayani Dokter Asing

Shafira Cendra Arini - detikFinance
Senin, 27 Mei 2024 13:04 WIB
Ilustrasi/Foto: Wisma Putra
Jakarta -

Kementerian Kesehatan sempat mewacanakan untuk mendatangkan tenaga kesehatan (nakes) asing untuk bekerja di Indonesia untuk mendorong industri kesehatan naik kelas. Keberadaan nakes asing telah diatur dalam Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan.

Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ali Ghufron Mukti mengatakan, nantinya para dokter asing ini tidak hanya melayan pasien VIP, tetapi bisa juga melayani pasien BPJS Kesehatan.

"Iya (melayani pasien BPJS), jelas iya. BPJS akan, asal dia ada izin bekerja, izin operasional istilahnya izin sebagai dokter praktik gitu, SIP-nya, ya tentu," kata Ali ditemui di Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (27/5/2024).

Ali menjelaskan, dokter asing ini bisa direkrut melalui pengajuan yang langsung disampaikan pihak rumah sakit kepada BPJS Kesehatan. Dari sanalah BPJS akan menindaklanjuti sehingga terjalin kerja sama.

"Bukan dari BPJS, tapi dari rumah sakit (yang mengajukan kebutuhan). Kalau dulu, mohon maaf agak ogah-ogahan rumah sakit kerja sama dengan BPJS. Sekarang sudah pada pengin kerja sama lah," ujarnya.

Untuk melakukan pengajuan tersebut, menurutnya rumah sakit perlu memenuhi sejumlah kriteria, salah satunya akreditasi. Akreditasi ini dinilai dari aspek input, proses, hingga output. Selanjutnya, BPJS Kesehatan akan melakukan kredensialing dan rekredensialing.

Di sisi lain, Ali belum dapat memastikan berapa besar kebutuhan nakes asing yang telah diajukan oleh rumah sakit hingga saat ini. Ia menekankan, yang terpenting syarat dan kriteria rumah sakit dan nakes terkait bisa terpenuhi maka kerja sama bisa dilakukan.

Sebagai tambahan informasi, sebelumnya Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin sempat mengungkapkan alasan dibutuhkannya nakes asing di Indonesia. Ia memberikan analoginya seperti Timnas Sepakbola Indonesia yang kualitasnya jauh berkembang semenjak ada pemain keturunan, naturalisasi, serta pelatih asing terlibat di dalamnya.

"Kenapa tim Indonesia sekarang jauh lebih bagus dibandingkan yang dulu? Menurut saya karena masalah kualitas. Indonesia sekarang mengambil pemain asing yang dinaturalisasi," ucap Budi dalam acara Forum Komunikasi Tenaga Kesehatan, Selasa (21/5/2024) dikutip dari detikHealth.

"Untungnya Indonesia tidak ada undang-undang yang melarang pelatih bola, tidak boleh asing. Kalau kita ada, undang-undang pelatih bola asing harus dulu belajar lima tahun di Indonesia untuk melatih bola, nggak bakal Indonesia menang. Ini bagus untuk kita introspeksi (sektor kesehatan)," sambungnya.

Budi percaya bahwa dengan masuknya nakes asing akan memacu nakes dalam negeri untuk belajar lebih dan meningkatkan standarnya. Menurutnya kompetisi secara sehat dapat membuat kualitas tenaga medis di Indonesia akan semakin meningkat.




(shc/ara)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork