Ali menjelaskan, kondisinya pada saat itu merupakan hari libur panjang empat hari dalam memperingati kenaikan Yesus Kristus. Pada kala itu, tengah dilakukan perbaikan sistem secara menyeluruh di BPJS Kesehatan.
"Sudah empat hari itu kita sedang memperbaiki sistem secara nasional sejak libur, bukan waktu kerja itu. Tapi karena itu substansial jadi memakan waktu agak lama perbaikan itu, jadi empat hari, lima hari baru selesai," kata Ali ditemui di Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (27/5/2024).
Ia menambahkan, proses tersebut membutuhkan waktu yang relatif lebih lama lantaran dilakukan perbaikan substansial. Atas kejadian ini, Ali juga menyampaikan permohonan maaf.
"Kami (BPJS Kesehatan) tentu minta maaf," ujarnya.
Di sisi lain, Ali meminta agar masyarakat jangan menggeneralisir kejadian itu. Ia menekankan, kondisi tidak mengenakan tersebut bersifat situasional dan kasuistik.
"Waktu itu sudah diperbaiki, bukan nunggu kalau nggak libur, nggak. (BPJS) itu sudah bagus ya, tapi yang jelas kalau kasus yang demikian itu jangan digeneralisir seakan-akan semua (sama), nggak," jelasnya.
"(Kasus Ikang Fawzi) itu situasional dan kasuistik. Sekali lagi lho, libur 4 hari dan sedang diproses diperbaiki," pungkasnya.
Sebagai tambahan informasi, sebelumnya Ikang Fawzi membagikan pengalamannya itu melalui unggahan di akun Instagramnya @ikangfawzi, Ikang menyebut sudah antre sejak jam 9 pagi hingga jam 3 sore.
"Hari ini dari pagi gua ngantre di BPJS Kesehatan di Tangsel, di BSD. Dari jam 9 antre, baru dapet jam 3-an, itu juga belum sebentar lagi," ujarnya, dilihat detikcom, Sabtu (25/5/2024).
"Rakyat ngantre di BPJS Tangsel. Berjuang sehat guyz! Asyiiiik!," tulisnya lewat caption di video tersebut.
Di sisi lain, Ikang menilai BPJS Kesehatan dibutuhkan masyarakat Indonesia. Ia juga berharap produk dan pelayanan BPJS Kesehatan semakin baik.
"Luar biasa ini produk sangat dibutuhkan buat buat rakyat Indonesia. Semoga makin baik produknya dan pelayanannya," tutupnya. (shc/ara)