Strategi Digitalisasi BPR Biar Nggak Ketinggalan Zaman

Danang Sugianto - detikFinance
Selasa, 28 Mei 2024 14:55 WIB
Foto: Shutterstock/
Jakarta -

Bank Perekonomian Rakyat (BPR) belakangan ini menarik perhatian public. Salah satu alasannya karena banyaknya BPR yang bangkrut. Di 2024 saja sudah ada 12 BPR yang bangkrut.

Banyak hal yang menjadi penyebab BPR bangkrut. Namun yang pasti perlu adanya perubahan yang dilakukan BPR. Salah satunya bisa mengadopsi digitalisasi untuk mencapai modernisasi.

Di era digital seperti sekarang ini, BPR dan BPRS (Bank Perekonomian Rakyat Syariah) bisa meningkatkan pelayanan mereka dengan lebih baik lagi apabila terus mengikuti perkembangan teknologi yang masif. Apalagi, sejak tahun 2023 lalu, OJK terus menghimbau BPR/BPRS untuk menjalankan digitalisasi agar lebih efisien dalam melakukan proses bisnis.

Devoteam G Cloud dan Google Cloud mengumumkan tentang kolaborasi mereka dalam membantu Bank Perekonomian Rakyat (BPR - sebelumnya bernama Bank Perkreditan Rakyat) di Indonesia untuk digitalisasi dan modernisasi.

Untuk mengoptimalkan digitalisasi di Financial Services Industry (FSI), Devoteam G Cloud dan Google Cloud bekerjasama menyelenggarakan sebuah acara bertajuk 'Getting to Know Google Cloud for The Financial Services Industry', yang dihadiri oleh lebih dari 100 BPR di seluruh Indonesia. Acara yang diselenggarakan di kantor Google Indonesia yang bertempat di Pacific Century Place, Jakarta, pada tanggal 12 Mei 2024 lalu bertujuan untuk memperkenalkan BPR/BPRS dengan sederet perangkat Google Cloud yang bermanfaat untuk mengelevasi bisnis mereka.

Country Director Indonesia dari Google Cloud Fanly Tanto mengungkapkan bahwa program ini diharapkan bisa meningkatkan kompetensi BPR/BPRS dan masyarakat pedesaan. Beragam hal bisa diciptakan untuk perkembangan industri BPR/BPRS ini, misalnya menggunakan teknologi artificial intelligence (AI) dan algoritma machine learning untuk memudahkan proses verifikasi data nasabah, penyusunan marketing plan, hingga mendeteksi adanya aktivitas yang tidak wajar.

Dengan memanfaatkan teknologi, sistem pembukaan rekening juga bisa sangat mudah, proses pendaftaran menjadi lebih sederhana, mempersingkat waktu, mudah dijangkau kapan saja dan di mana saja, mengingat saat ini banyak nasabah yang menuntut pelayanan 24 jam.

Komang Mertayasa Artifical Intelligence & Machine Learning Engineer dari Devoteam G Cloud, yang memaparkan tentang kecanggihan Generative AI bagi BPR/BPRS, mengungkapkan, "Generative AI bisa mendorong BPR/BPRS untuk mengelevasi bisnis mereka secara cepat dan efisien, meningkatkan kemampuan teknologi untuk memaksimalkan customer service, meningkatkan efisiensi operasional, dan mentransformasi manajemen finansial data," ujarnya.




(das/das)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork