Pemerintah menginisiasi pembentukan Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera). Lewat program ini, masyarakat bakal memiliki tabungan untuk membeli rumah dengan kredit murah.
Namun, perlu diketahui juga selama ini sudah ada program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) yang dibiayai APBN untuk memberikan kredit rumah murah semacam yang ditawarkan Tapera.
Lantas setelah program Tapera efektif berjalan, apakah program FLPP akan dihilangkan?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Direktur Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan Astera Primanto Bhakti menjelaskan ada kemungkinan program FLPP yang selama ini dibiayai APBN kemungkinan dihentikan saat program Tapera sudah berjalan dengan baik.
Namun hal itu kemungkinan belum akan terjadi dalam waktu dekat. Pasalnya, pemerintah masih akan mempersiapkan terlebih dahulu Badan Pengelola (BP) Tapera untuk bisa beroperasi secara mandiri.
"Keberlangsungan FLPP ini kalau Tapera sudah bisa mandiri FLPP akan dikurangi perlahan tapi ini belum akan terjadi dalam waktu dekat," kata Astera dalam konferensi pers di Kantor BP Tapera, Jakarta Selatan, Rabu (5/6/2024).
Menurutnya, Tapera sebetulnya dibentuk untuk melengkapi program FLPP. Dia bilang selama ini kredit perumahan murah yang disalurkan FLPP masih terhitung sedikit, bahkan jumlahnya jauh dari total angka backlog perumahan di Indonesia.
Per tahunnya, FLPP hanya bisa menyalurkan fasilitas kredit rumah 220 ribu unit kepada masyarakat. Padahal, angka belum punya rumah di Indonesia ada 9,9 juta unit.
"Yang kita ketahui backlog perumahan ini masih besar, masih ada 9,9 juta, sedangkan kemampuan kita men-support lewat dana FLPP ini setahunnya baru di angka 220 ribuan," beber Astera.
Dirjen Pembiayaan Infrastruktur Kementerian PUPR Herry Trisaputra Zuna melanjutkan, pemerintah akan tetap mengucurkan dana FLPP dan membagikan kredit murah kepada masyarakat hingga BP Tapera dianggap mampu untuk memberikan pembiayaan rumah murah kepada masyarakat.
Dengan sistem iuran wajib kepada seluruh pekerja, Herry bilang, BP Tapera butuh waktu untuk mengumpulkan dana hingga modalnya cukup untuk membiayai seluruh permintaan kredit murah.
"Peran pemerintah akan terus ada, sebelum BP Tapera ini mature yang namanya pemungutan butuh waktu, nah sebelum itu terbentuk, dana FLPP tadi akan terus dilanjutkan," ungkap Herry.
Dia mengatakan, ke depannya semua kredit perumahan murah untuk masyarakat akan disediakan oleh Tapera. Pembiayaan didapatkan dari iuran peserta tak lagi ditopang APBN.
"Dalam jangka panjang BP Tapera inilah yang menjadi satu-satunya entitas yang nanti bertanggung jawab memberikan rumah kepada masyarakat," pungkas Herry.
(hal/ara)