Ini Jurus Ampuh Biar Tak Jadi Korban QRIS Palsu

Ini Jurus Ampuh Biar Tak Jadi Korban QRIS Palsu

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Jumat, 21 Jun 2024 09:47 WIB
Ilustrasi memegang smartphone
Ilustrasi/Foto: Shutterstock/
Jakarta -

Penyalahgunaan QRIS sempat marak terjadi. Oleh karena itu, edukasi menjadi faktor penting agar kasus penyalahgunaan dapat diminimalisir.

Ketua Umum Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI), Santoso Liem menerangkan, edukasi perlu dilakukan terhadap merchant dan juga customer. Dia menjelaskan QRIS memiliki dua jenis yakni statis dan dinamis. Menurutnya, pengguna QRIS juga mesti memahami perbedaannya.

"Kasus masjid dan lain-lain yang terjadi sifatnya stiker statis kita mengingatkan pastikan nama merchant sama dengan tempat dia bertransaksi. Misalnya, PT ABC, pastikan begitu di-scan namanya PT ABC," ujar Santoso dalam keterangan tertulis, Jumat (21/6/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sedangkan, QRIS yang menggunakan mesin Electronic Data Capture (EDC) lebih sulit terjadi penipuan. Sebab, munculnya di dalam mesin tersebut.

"Itu tidak pernah terjadi kasus-kasus penipuan. Jadi kami juga mengedukasi kepada merchant untuk jangan sampai terjadi seperti itu. Jadi tadi ada metode-metode yang lebih aman," tambah Santoso.

ADVERTISEMENT

Edukasi menjadi salah satu cara untuk meminimalisir penyalahgunaan QRIS. Edukasi, menurut Santoso, menjadi tanggung jawab seluruh pihak sehingga kasus-kasus penyalahgunaan bisa dihindarkan dan tidak ada yang dirugikan.

"Intinya adalah edukasi ke customer waktu transaksi tolong juga dikonfirmasi kepada tokonya. ASPI terus menerus melakukan edukasi. Tapi namanya penipuan bisa saja terjadi. Edukasi tanggung jawab semua segenap stakeholder. Customer juga dapat memberikan pengalaman ke yang lain untuk hati-hati," kata Santoso.

Direktur Utama PT Trans Digital Cemerlang, Indra mengatakan, pihaknya berkomitmen menjalankan aturan dan verifikasi ketat merchant sehingga pelaksanaan transaksi sesuai dengan aturan dan asas-asas kepatutan. Ia juga menyambut baik peningkatan iklim transaksi digital menggunakan QRIS.

"Tentunya iklim posisi transaksi digital ini harus didukung semua pihak sebagai salah satu indikator peningkatan ekonomi negara. Kami berkomitmen menjalankan aturan sesuai yang ditetapkan pemerintah," ujarnya.

Indra mengatakan, komitmen yang sudah dilakukan adalah menonaktifkan QRIS jika dalam lima menit tidak terjadi transaksi. Pihaknya juga terus melakukan edukasi penggunaan QRIS kepada komunitas terutama UMKM di seluruh Indonesia.

"Edukasi penggunaan QRIS menjadi salah satu prioritas kami kepada masyarakat khususnya UMKM. Kami berharap itu memberi dampak positif terhadap perkembangan penggunaan QRIS di tengah masyarakat," tegasnya.

(acd/ara)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads