Otoritas Jasa Keuangan (OJK) merespons penurunan peringkat saham yang diberikan oleh lembaga keuangan global, Morgan Stanley. Peringkat saham Indonesia diturunkan menjadi underweight.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK, Inarno Djajadi mengatakan pihaknya akan melakukan pemantauan ketat terhadap potensi penurunan likuiditas di pasar dan rebalancing portofolio atas pencatatan saham di Indonesia.
"Sehubungan dengan penurunan rating, OJK juga melakukan close monitoring terhadap potensi penurunan likuiditas di pasar dan rebalancing portofolio atas saham listing di Indonesia," kata Inarno dalam keterangan tertulis, dikutip Sabtu (13/7/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menjelaskan penurunan peringkat saham di Morgan Stanley tersebut dipengaruhi oleh faktor fiskal domestik. Pada kesempatan yang sama, dia juga menyoroti HSBC yang juga menurunkan dari overweight ke netral. Dia bilang penurunan HSBC disebabkan faktor tingkat suku bunga serta pelemahan nilai tukar domestik.
Faktor-faktor tersebut diperkirakan akan mempengaruhi kinerja emiten yang mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia, misalnya berkaitan dengan cost of fund, utang dalam mata uang valas, pendapatan dan earning (profitabilitas).
Meski begitu, Inarno menyebut rata-rata nilai transaksi harian di bursa menunjukkan peningkatan dibandingkan posisi bulan Mei 2024. Pihaknya pun terus berkoordinasi dengan Kementerian Keuangan, Bank Indonesia, serta Lembaga Penjamin Simpanan dalam rangka menjaga stabilitas ekonomi.
"Sehingga ekonomi kita tetap tangguh dan dapat tetap bertumbuh, serta dalam jangka waktu yang tidak terlalu lama harapannya ada perubahan rating dari Morgan Stanley dan HSBC ke level yang lebih baik," pungkasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Morgan Stanley yang menurunkan rekomendasinya untuk saham-saham di Indonesia menjadi underweight. Alasan Morgan Stanley menurunkan rekomendasi itu karena melihat pelemahan rupiah dan beban fiskal ke depan yang menantang karena ada program makan bergizi gratis besutan presiden terpilih Prabowo Subianto.
Underweight merupakan istilah yang menunjukkan saham atau indeks tertentu rentan memiliki performa yang lebih rendah dari rata-rata saham atau indeks di lingkup yang sama. Dengan kata lain, analis melihat saham atau indeks tersebut akan memberikan return di bawah rata-rata.
"Kami melihat ketidakpastian jangka pendek mengenai arah kebijakan fiskal di masa depan, serta beberapa tekanan di pasar valas di tengah masih tingginya suku bunga AS dan prospek dolar AS yang kuat," tulis ahli strategi Morgan Stanley dikutip dari Bloomberg, Kamis (13/6/2024).
(fdl/fdl)