Bank Indonesia (BI) mencatat jumlah transaksi menggunakan kartu ATM atau debit perbankan turun dari tahun ke tahun (year on year/yoy). Menurut Gubernur BI, Perry Warjiyo, angka penurunannya mencapai 8,24% yoy.
Kondisi tersebut berbanding terbalik dengan transaksi kartu kredit yang justru tumbuh 20,92% yoy, dengan jumlah transaksi mencapai 114,31 juta transaksi.
"Sementara transaksi pembayaran menggunakan kartu ATM, debet, turun 8,42% yoy menjadi 1.759,92 juta transaksi. Transaksi kartu kredit tumbuh 20,92% yoy mencapai 114,31 juta transaksi," katanya dalam konferensi pers di kantor BI Pusat di Jakarta, Rabu (17/7/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Transaksi menggunakan QRIS juga tercatat tumbuh pesat hingga 226,54% yoy, dengan jumlah pengguna mencapai 50,5 juta. Menurut Perry, jumlah merchant pengguna QRIS menyentuh 32,71 juta yang sebagian besar adalah UMKM.
Baca juga: BI Tahan Bunga Acuan di Level 6,25% |
"Transaksi QRIS tumbuh 226,54% yoy dengan jumlah pengguna mencapai 50,5 juta. Dan jumlah merchant 32,71 juta yang sebagian besar adalah UMKM," ungkapnya.
Perry juga menjelaskan transaksi layanan perbankan digital banking tumbuh sebesar 34,49% yoy, dengan jumlah transaksi hingga 5.363 juta kali. Sementara transaksi uang elektronik tumbuh 39,24% yoy dan volumenya mencapai 3.958,53 juta transaksi.
"Sementara transaksi uang elektronik tumbuh 39,24% yoy dan volumenya mencapai 3.958,53 juta transaksi," jelas dia.
(ily/kil)