OJK Terima 10.104 Pengaduan Keuangan Ilegal, Paling Banyak Pinjol

OJK Terima 10.104 Pengaduan Keuangan Ilegal, Paling Banyak Pinjol

Retno Ayuningrum - detikFinance
Selasa, 13 Agu 2024 15:23 WIB
Anggota Dewan Komisioner OJK Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen Friderica Widyasari Dewi
Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Perlindungan Konsumen (PEPK) Friderica Widyasari Dewi/Foto: OJK
Jakarta -

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menerima 10.104 pengaduan terkait entitas keuangan ilegal. Dari jumlah tersebut, aduan paling banyak terkait pinjaman online (pinjol) ilegal.

Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Perlindungan Konsumen (PEPK) OJK Friderica Widyasari Dewi mengatakan dari 1 Januari sampai 31 Juli 2024 pengaduan entitas ilegal yang diterima sebanyak 10.104.

"Aduan tersebut terdiri dari pengaduan pinjol ilegal sebanyak 9.596 pengaduan, dan pengaduan investasi ilegal sebanyak 508 pengaduan," kata perempuan yang akrab disapa Kiki dalam keterangan tertulis, ditulis Selasa (13/8/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jumlah entitas keuangan ilegal yang telah diblokir 149 investasi ilegal dan 1.591 pinjol ilegal. Dengan maraknya penipuan-penipuan yang diadukan oleh masyarakat, pihaknya terus berkomitmen untuk melakukan perlindungan terhadap kepentingan konsumen dan masyarakat baik melalui fungsi edukasi dan tindak lanjut lainnya.

"Namun demikian, OJK menyadari bahwa OJK tidak dapat melakukannya sendiri, dibutuhkan dukungan dari seluruh stakeholders untuk bekerja sama dan bersinergi melakukan peran masing-masing agar proses penanganannya menjadi tuntas," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Sebelumnya, Kiki juga sempat menyampaikan generasi muda tercatat menjadi kalangan yang paling banyak terjerat pinjol. Fenomena tersebut terjadi lantaran gaya hidup yang tidak bijak.

Kiki menyebut banyak mahasiswa terjebak pinjol karena gaya hidupnya. Berdasarkan data OJK, pertumbuhan rekening pinjol yang berusia 19-34 tahun mengalami tren kenaikan. Dari sebelumnya hanya 7,7 juta rekening per Februari 2024 menjadi 8 juta rekening pada April 2024.

Jika dilihat dari sisi outstanding pinjaman atau pinjaman yang belum dilunasi juga mengalami kenaikan. Pada periode waktu yang sama, volume outstanding naik dari Rp 25,6 miliar menjadi 26,1 miliar.

"Mahasiswa banyak terjerat dengan pinjol. Itu karena apa karena lifestyle ya gaya hidup jadi harus bijaksana," kata Kiki, dikutip dari akun Instagram @ojkindonesia, Jumat (26/7/2024) lalu.

(ara/ara)

Hide Ads