Jelang hari besar Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024-2025, sejumlah perbankan menyiapkan penambahan uang tunai dan beberapa layanannya. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi lonjakan transaksi selama periode liburan berlangsung
PT Bank Mandiri (Persero) misalnya, mengalokasikan uang tunai secara net sebesar Rp 26 triliun untuk periode Nataru. Adapun alokasi uang tunai ini naik 4,6% dibanding realisasi di tahun sebelumnya.
SEVP Corporate Relations Bank Mandiri Wisnu Trihanggodo menuturkan, penyediaan uang tunai dilakukan menyusul proyeksi kenaikan transaksi ATM/CRM masyarakat. Adapun periode libur Nataru berlangsung 33 hari, mulai 1 Desember 2024 hingga 2 Januari 2025.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Berdasarkan historis, proyeksi kenaikan kebutuhan dana untuk ATM/CRM sendiri tahun ini sebesar 3,3%, yang akan difokuskan pada mesin-mesin ATM/CRM yang berada di bandara, terminal, stasiun kereta serta tempat-tempat wisata utama," ujar Wisnu dalam keterangan resminya, ditulis Kamis (12/12/2024).
Wisnu menuturkan, perseroan telah mengantisipasi puncak transaksi nasabah di ATM maupun EDC pada puncak Nataru periode ini. Saat ini, kata Wisnu, total ATM Bank Mandiri yang beroperasi tercatat sebanyak 12.885 mesin yang terhubung dalam jaringan ATM Link, ATM Bersama, ATM Prima dan Visa/Plus di seluruh Indonesia.
Sementara jaringan Mandiri EDC tercatat sebanyak 258.000 unit di seluruh merchant. Wisnu menyebut, perseroan telah memprediksi puncak kebutuhan pengisian uang ATM jatuh pada dua hari sebelum perayaan Natal 2024 dan dua hari sebelum tahun baru 2025.
"Transaksi pada mesin EDC diperkirakan juga akan mengalami peningkatan pada periode Hari Raya Natal dan Tahun Baru 2025, mengingat adanya pembagian THR untuk karyawan yang merayakan Hari Raya Natal. Mengantisipasi hal ini, Bank Mandiri telah menyediakan 259.000 jaringan EDC untuk mendukung transaksi non tunai nasabah," jelasnya.
Dalam mengoptimalkan transaksi non tunai pada masa Nataru, Wisnu juga mengaku perseroan telah mendistribusikan kartu uang elektronik Mandiri e-money sebanyak 947.000 ke jaringan cabang serta mitra merchant Bank Mandiri.
Langkah serupa juga dilakukan oleh PT Bank Central Asia (BCA) yang memproyeksikan kebutuhan uang tunai sebesar Rp 41,2 triliun pada periode Nataru 2025. Jumlah tersebut naik 3% dari kebutuhan uang tunai di periode sebelumnya.
Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja menuturkan pihaknya turut mengantisipasi peningkatan transaksi dan kebutuhan uang tunai sepanjang periode Nataru.
"Kami harap kesiapan BCA dalam memenuhi kebutuhan uang tunai dan menghadirkan beragam promo selama Nataru dapat mendukung perputaran uang di masyarakat, sehingga mendorong pertumbuhan ekonomi nasional," kata Jahja dalam keterangan resminya, Kamis (12/12/2024).
Jahja menuturkan, proyeksi kebutuhan uang tunai tersebut mengambil periode dari H-4 Natal pada tanggal 25 Desember 2025 hingga 4 Januari 2025. Adapun peningkatan kebutuhan uang tunai diproyeksi mulai terjadi pada akhir pekan terakhir sebelum Natal 2024.
BCA memproyeksikan peningkatan jumlah transaksi pada periode Nataru juga akan terjadi di kanal digital perusahaan. Per September 2024, tutur Jahja, frekuensi transaksi mobile banking dan internet banking BCA mencapai 23 miliar, naik 24% yoy.
Jumlah nasabah yang menggunakan BCA Mobile mencapai lebih dari 31 juta. Pengguna myBCA tumbuh 8 kali dalam 2 tahun terakhir menjadi lebih dari 6 juta.
"BCA siap memenuhi kebutuhan nasabah melalui layanan perbankan prima dan juga menjamin ketersediaan uang tunai sesuai proyeksi. Kami berkomitmen terus menghadirkan pelayanan finansial terbaik bagi nasabah," tutupnya.
(kil/kil)