Penjaminan Kredit Daerah (Jamkrida) didorong untuk membantu persoalan pendanaan bagi sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Akan tetapi, kehadiran Jamkrida masih belum menyeluruh di seluruh Indonesia.
Menteri UMKM Maman Abdurrahman menyebut, hanya ada sebanyak 18 Jamkrida di seluruh provinsi. Padahal, ia menyebut Jamkrida berperan strategis sebagai bagian dari ekosistem perekonomian nasional mendukung pertumbuhan ekonomi di sektor riil yang mengintermediasi pengusaha UMKM mendapat pendanaan dari lembaga keuangan.
"Namun sampai saat ini baru ada 18 provinsi yang memiliki perusahaan penjaminan daerah, artinya masih ada (kurang) sekitar 17 provinsi," ungkap Maman dalam acara Jamkrida Award 2024 di Gedung Smesco, Jakarta, Rabu (18/12/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Maman mengaku, akan memprovokasi daerah-daerah lain untuk juga membangun Jamkrida. Ia pun berharap Jamkrida bisa memberi kontribusi untuk pertumbuhan UMKM ke depan.
Menurut data terbaru, kata Maman, pada tahun 2023 Aset Jamkrida se-Indonesia meningkat sebesar 20,4%, di mana nilai asetnya mencapai Rp 5,6 triliun dibandingkan tahun sebelumnya. Sementara Pendapatan dari Imbal Jasa Penjaminan (IJP), mencapai
Rp 1,48 triliun atau naik 73,9% dari tahun sebelumnya yang hanya Rp.855 miliar.
"Hal ini menunjukkan peningkatan akses Pengusaha UMKM ke pembiayaan lembaga keuangan. Pertumbuhan ini menegaskan peran Jamkrida sebagai social engineering dalam mendukung sektor pengusaha UMKM menjadi motor penggerak ekonomi nasional," ungkapnya.
Sementara saat ini, Maman menyebut UMKM terus menunjukkan peran sentralnya sebagai tulang punggung dan menjadi pilar utama perekonomian nasional. Ia bahkan menyebut, kondisi makro UMKM di Indonesia positif seiring jumlahnya yang terus bertambah.
"Pada tahun 2024, jumlah pelaku usaha UMKM mencapai sekitar 64 juta yang jumlahnya mencapai 99% dari seluruh unit usaha mikro," jelasnya.
Berdasarkan data dari Kemenko Perekonomian, Maman menyebut kontribusi UMKM terhadap PDB sebesar 61% dari PDB Indonesia atau setara Rp 9.580 triliun dengan daya serap tenaga kerja sebesar 97% dari total angkatan kerja.
Melalui pembiayaan Jamkrida, Maman meyakini sektor UMKM akan menjadi salah satu penopang Indonesia Emas 20245. Ia pun berjanji akan memastikan UMKM tumbuh inovatif dan berdaya saing tinggi.
"Dukungan lembaga seperti Jamkrida menjadi kunci untuk membantu UMKM mengakses kredit ke lembaga keuangan. Dengan meningkatkan akses pembiayaan
dalam memberdayakan UMKM, Indonesia dapat mencapai ekonomi yang lebih kuat, inklusif, dan berkelanjutan," tutupnya.
Lihat juga Video Kemenko PM Ingin Permudah Akses Kredit Usaha Rakyat