Airlangga Sebut Bank Emas Cocok buat Nabung Haji, BPKH Buka Suara

Airlangga Sebut Bank Emas Cocok buat Nabung Haji, BPKH Buka Suara

Shafira Cendra Arini - detikFinance
Selasa, 04 Mar 2025 20:00 WIB
ilustrasi emas
Foto: Vecteezy/graphicsstudio
Jakarta -

Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) dan DPR RI merespons pernyataan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto terkait pemanfaatan bank emas (bullion bank) untuk menyimpan tabungan haji.

Kepala BPKH Fadlul Imansyah menyambut baik usulan tersebut. Namun demikian, ia enggan berkomentar banyak. Sebab, belum ada pembahasan lanjutan menyangkut hal ini.

"Kita menyambut baik intinya, kalau memang ada usulan nanti kita ikut sesuai dengan arahan," kata Fadlul, ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (4/3/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Fadlul mengatakan, sebelumnya BPKH juga telah memiliki alokasi untuk portofolio emas. Meski begitu tetap rencana pemanfaatan bank emas ini perlu dibahas lebih lanjut.

"Di kita ada alokasinya untuk portofolio emas, ya intinya baru sampai ke situ sih tahapannya," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Sementara itu, Anggota Komisi VIII DPR RI Selly Andriany Gantina menilai, potensi memanfaatkan Bank Emas untuk menyimpan tabungan haji perlu dibahas lebih lanjut. Apalagi mengingat Bank Emas baru diluncurkan pada 26 Februari lalu.

"Mungkin kita akan bahas saat perubahan rancangan Undang-Undang (UU) penyelenggaraan ibadah haji. Karena hari ini kalau kita bicara tentang investasi emas yang dilakukan oleh BPKH kan belum maksimal," kata Selly ditemui terpisah.

Meski harga emas beberapa waktu ke belakang mencatatkan pertumbuhan yang signifikan, menurutnya pemerintah tetap perlu menyoroti aspek keamanannya. Dalam hal ini, perlu diperhatikan betul-betul stabilitasnya karena ini menyangkut uang jemaah.

Apabila terjadi kondisi wanprestasi, Selly mengatakan, yang akan dirugikan ialah jemaah itu sendiri dan uangnya pun hilang. Karena itulah, perlu dipikirkan secara matang, terutama dari sisi regulasinya dan keamanan dari pengelola Bank Emas tersebut.

"Kalau nggak salah kan ada Pegadaian, BSI, tapi kan kita belum tahu return-nya seperti apa, keamanan dan likuiditas ke depan seperti apa, (penting) karena menyangkut dengan uang jemaah," kata dia.

Sebelumnya, Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, penghimpunan tabungan haji kerap menemui kendala dari sisi nilai tukarnya dengan dolar. Masyarakat harus mengantre selama bertahun-tahun untuk bisa naik haji.

Namun seiring pergantian tahun, nilai tukar juga terus mengalami perubahan. Hal ini menimbulkan selisih cukup jauh antara biaya haji di awal masa antre dengan saat keberangkatan haji dijadwalkan.

"Ketika masyarakat Indonesia akan haji, mereka perlu menyimpan uangnya. Tetapi jika mereka sudah antre haji 7 atau 10 tahun, nilai uang saat itu lebih rendah. Jadi ada delta antara dolar AS dan biaya haji. Tetapi jika disimpan melalui emas, maka emas akan setara dengan biaya haji di masa mendatang," kata Airlangga, dalam sambutannya di acara Indonesia Economic Summit by IBC di Shangri-La Hotel Jakarta, Selasa (18/2/2025).

Oleh karena itu, menurutnya menyimpan dana haji di bank emas bisa menjadi salah satu langkah mitigasi risiko yang dapat dilakukan pemerintah ke depannya. Dengan demikian, tidak akan ada lagi selisih biaya haji yang terlalu jauh.

(shc/kil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads