Strategi BI untuk Dorong Penyaluran Kredit ke UMKM

Outlook Ekonomi DPR

Strategi BI untuk Dorong Penyaluran Kredit ke UMKM

Retno Ayuningrum - detikFinance
Rabu, 21 Mei 2025 11:13 WIB
Deputi Gubernur Senior BI Destry Damayanti menjadi salah satu narasumber dalam Outlook Ekonomi DPR yang berlangsung di Auditorium Menara Bank Mega, Jakarta Selatan, Selasa (20/5/2025).
Foto: Grandyos Zafna
Jakarta -

Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) masih menjadi tulang punggung pertumbuhan ekonomi Indonesia. Kontribusinya cukup besar, baik ke Produk Domestik Bruto (PDB) maupun ke penyerapan tenaga kerja.

Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Destry Damayanti menyampaikan, UMKM berkontribusi sekitar 67% terhadap PDB nasional dan mampu menyerap banyak tenaga kerja. Kendati demikian, Destry menilai saat ini geliat bisnis UMKM di Indonesia masih belum optimal.

"Kemudian juga kalau kita lihat dari pelaku usaha itu 99%-nya ada UMKM. Nah jadi UMKM ini adalah backbone dari ekonomi kita. Bahwa sekarang UMKM belum optimal, itu perlu menjadi PR dan tantangan kita bersama," kata Destry dalam acara Outlook Ekonomi DPR, di Auditorium Menara Bank Mega, Jakarta Selatan, Selasa (20/5/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Outlook Ekonomi DPR dipersembahkan oleh Komisi XI DPR RI bersama detikcom dan didukung oleh LPS (Lembaga Penjamin Simpanan); PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk; BTN; Bank Indonesia; Otoritas Jasa Keuangan; PT. PLN (Persero); dan Telkom Indonesia, Elevating Your Future.

Untuk mendorong pembiayaan, BI bersama OJK telah meminta perbankan untuk menyalurkan kredit ke UMKM. Destry menyebut, BI mempunyai instrumen kebijakan makroprudensial seperti Rasio Pembiayaan Inklusif Makroprudensial (RPIM).

ADVERTISEMENT

Kebijakan itu memberikan insentif atau potongan Insentif Giro Wajib Minimum (GWM) ke bank yang mendorong penyaluran kredit kepada UMKM atau masyarakat yang berpendapatan rendah. Selain itu, pihaknya juga mendorong korporasi-korporasi untuk mengoptimalkan UMKM sebagai rantai pasok dari bahan baku yang digunakan. Dengan begitu, diharapkan UMKM dapat mengembangkan rantai pasoknya.

"Nah ini yang coba dilakukan oleh kami di Bank Indonesia. Dan tentunya kalau kita melihat ya, data tenaga kerja, pengangguran kita ini atau penyerapan tenaga kerja sudah mulai membaik, tapi memang masih banyak masuk di informal, yaitu UMKM," jelas Destry.

Hal inilah yang menurut Destry, membuat UMKM masih mempunyai peluang yang besar. Untuk itu, dia pun mendorong pemangku kepentingan, mulai dari parlemen, pemerintah, lembaga hingga pelaku usaha untuk menggeliatkan UMKM.

"Jadi mari kita bekerja sama, kita berkolaborasi, dengan seluruh lembaga, pemerintah, sektor real, kita bersama-sama untuk membangun perekonomian kita. Yang penting confidence tadi itu dan ayo kita beri perhatian kepada UMKM," tambah Destry.

(acd/acd)

Hide Ads