Permata Bank Cetak Laba Rp 1,6 T, Naik 7,6%

Permata Bank Cetak Laba Rp 1,6 T, Naik 7,6%

Andi Hidayat - detikFinance
Rabu, 23 Jul 2025 14:10 WIB
Permata Bank
Permata Bank/Foto: Dok. Permata Bank
Jakarta -

PT Bank Permata Tbk (BNLI) membukukan pertumbuhan laba bersih 7,6% secara tahunan (yoy) menjadi Rp 1,6 triliun sepanjang semester I-2025. Pertumbuhan ini ditopang oleh pertumbuhan kredit 7,4% yoy menjadi Rp 162,6 triliun dibanding periode yang sama di tahun sebelumnya.

Pertumbuhan ini ditopang pertumbuhan kredit dari segmen korporasi dan komersial masing-masing sebesar 9,3% dan 12,2% yoy menjadi Rp 97,1 triliun dan Rp 20,7 triliun. Kemudian pertumbuhan segmen Konsumen sebesar 1,7% YoY menjadi Rp 44,1 triliun.

Kualitas kredit terjaga baik tercermin dari rasio NPL Gross dan Loan at Risk (LAR) yang tercatat lebih sehat, masing-masing pada level 2,1% dan 7%, dibanding periode yang sama di tahun sebelumnya, sebesar 2,4% dan 7,8%.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Di tengah tantangan ekonomi global, kami tetap fokus menjalankan bisnis secara prudent dan memperkuat fondasi pertumbuhan jangka panjang melalui inovasi, efisiensi operasional, dan sinergi bersama Bangkok Bank," terang Direktur Utama Permata Bank Meliza M. Rusli dalam keterangannya, Rabu (23/7/2025).

Permata juga mencatat cadangan atas potensi penurunan risiko kredit secara konservatif, dengan NPL Coverage dan LAR Coverage Ratio masing-masing di level 346% dan 101%. Dalam melakukan penyelesaian kredit bermasalah, Permata secara konsisten melakukan upaya restrukturisasi, litigasi, dan penjualan aset.

ADVERTISEMENT

Sementara untuk Loan-to-Deposit Ratio (LDR) tercatat optimal di level 85,6%, lebih tinggi dibandingkan dengan posisi Semester I tahun 2024 yang berada di level 78,2%. Total Aset Permata mencapai Rp 264,2 triliun atau meningkat sebesar 2,3% yoy dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Simpanan nasabah terjaga baik sebesar Rp 189,3 triliun, yang didorong oleh pertumbuhan CASA sebesar 9,9%. Rasio CASA meningkat dari level 56,3% di Juni 2024 menjadi 62,7% di Juni 2025.

Pada akhir Juni 2025, Bank berhasil membukukan rasio Cost to Income (CIR) lebih efisien menjadi 48,5% dibandingkan pada akhir Juni 2024 sebesar 49,6%. Sementara Liquidity Coverage Ratio (LCR), rata-rata di kuartal II 2025 tercatat di level 281,8% dan Net Stable Funding Ratio (NSFR) yang terjaga pada level 125,5% di akhir Juni 2025, jauh di atas batas minimum regulasi sebesar 100%.

Sementara rasio CAR dan CET-1 pada semester I-2025 tercatat kuat masing-masing sebesar 33,5% dan 25,6%. Rasio permodalan Permata saat ini merupakan salah satu yang terkuat di antara bank-bank komersial terbesar di Indonesia.

Pada kuartal II-2025, Permata juga telah membagikan dividen sebesar Rp 1,1 triliun atau sebesar Rp 30 per lembar saham dalam bentuk dividen tunai untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2024. Kontribusi Unit Usaha Syariah (UUS) Permata di Semester I 2025 juga tercatat solid dengan laba operasional
sebelum provisi sebesar Rp 385,9 miliar atau tumbuh sebesar 11,8% yoy.

Pertumbuhan ini didukung dengan pendapatan setelah distribusi bagi hasil yang tumbuh mencapai 9,2% yoy dan konsistensi pengendalian biaya dengan baik. Sementara untuk pendanaan, simpanan nasabah mencapai Rp 28,01 triliun, didorong oleh pertumbuhan CASA sebesar 26,0% yoy.

Dengan begitu, rasio CASA UUS Permata Bank meningkat menjadi 68,8%, di atas rata-rata industri Perbankan Syariah Indonesia. UUS Permata Bank tetap fokus pada peningkatan pendanaan dana pihak ketiga, khususnya pendanaan murah.

Tonton juga video "Spotify Cetak Laba Bersih Rp 4,4 T di Kuartal II 2024" di sini:

(ara/ara)

Hide Ads