OJK Pastikan Tak Ada Penarikan Dana Besar di Bank Saat Kerusuhan

OJK Pastikan Tak Ada Penarikan Dana Besar di Bank Saat Kerusuhan

Shafira Cendra Arini - detikFinance
Kamis, 04 Sep 2025 10:30 WIB
Petugas Cash Center BNI menyusun tumpukan uang rupiah untuk didistribusikan ke berbagai bank di seluruh Indonesia dalam memenuhi kebutuhan uang tunai jelang Natal dan Tahun Baru. Kepala Kantor perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Papua mengungkapkan jumlah transaksi penarikan uang tunai sudah mulai meningkat dibanding bulan sebelumnya yang bisa mencapai penarikan sekitar Rp1 triliun. Sedangkan untuk Natal dan tahun baru ini secara khusus mereka menyiapkan Rp3 triliun walaupun sempat diprediksi kebutuhannya menyentuh sekitar Rp3,5 triliun. (FOTO: Rachman Haryanto/detikcom)
Ilustrasi/Foto: Rachman Haryanto
Jakarta -

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memastikan tidak ada penarikan dana dalam jumlah besar dari bank saat terjadi kerusuhan beberapa waktu ke belakang. Dipastikan pula bahwa layanan perbankan tetap aman.

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae mengatakan, dalam satu minggu terakhir tidak ditemukan dana nasabah masuk maupun keluar dalam jumlah besar. Menurutnya, pergerakan dana masih dalam pola normal.

"Pergerakan deposit baik inflow maupun outflow nasabah juga berjalan normal, tidak terlihat ada penarikan dana yang signifikan. Pergerakan dana pihak ketiga (DPK) juga masih tergolong wajar dan sesuai dengan siklus normal pada akhir dan awal bulan," kata Dian dalam Konferensi Pers RDK Bulanan (RDKB) Agustus 2025, Kamis (4/9/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

OJK mencatat DPK per Juli 2025 tumbuh 7,7% YoY dan Juni naik 6,96% YoY menjadi Rp 9.294 triliun. Indikator likuiditas perbankan juga tetap terjaga.

ADVERTISEMENT

Rasio Alat Likuid terhadap Non-Core Deposit (AL/NCD) berada di level 119,43% dan Alat Likuid terhadap Dana Pihak Ketiga (AL/DPK) mencapai 27,08%. Keduanya jauh di atas ambang batas ketentuan, sementara rasio kecukupan likuiditas (Liquidity Coverage Ratio/LCR) juga kuat di level 205,56%.

Meski terdapat sejumlah penyesuaian operasional menyusul kerusuhan beberapa waktu terakhir, Dian mengatakan, hal tersebut bersifat sementara dan tidak mempengaruhi kepercayaan masyarakat terhadap perbankan. Adapun penyesuaian itu seperti pembatasan jam layanan di cabang atau ATM yang berdekatan dengan lokasi aksi massa.

"Dampak kunjung rasa terhadap operasional perbankan bisa dikatakan relatif minimal meskipun terdapat beberapa penyesuaian untuk memastikan layanan perbankan itu tetap optimal," ujar Dian.

Pihaknya senantiasa melakukan koordinasi dan komunikasi intensif dengan pelaku perbankan. OJK juga meminta bank untuk memantau dampak sosial-politik dan memastikan layanan perbankan tetap optimal melalui beberapa channel antara ATM, mobile banking, serta kantor cabang yang masih beroperasi secara normal ataupun terbatas.

"OJK juga melakukan monitoring aktif terhadap layanan perbankan, termasuk layanan kantor cabang dan endurance IT untuk menjamin tidak terdapat gangguan atas kondisi keamanan terkini. Selain itu juga regulasi dan tindakan pengawasan wajar juga dioptimalkan dalam mereka memperkuat ketahanan sistem informasi," terang Dian.

Simak juga Video 'OJK Tebar Literasi Keuangan di Tobelo, Maluku Utara':

(shc/ara)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads