Otoritas Jasa Keuangan (OJK) buka suara terkait melambatnya pertumbuhan tabungan masyarakat di bawah Rp 100 juta. Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) mencatat, per Juli 2025 pertumbuhan tabungan di bawah Rp 100 juta sebesar 4,76%, lebih rendah dibandingkan Juni yang mencapai 4,89%.
Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae mengatakan pihaknya terus memantau penurunan tabungan masyarakat perseorangan di bawah Rp 100 juta. Kondisi serupa juga terjadi pada tabungan perseorangan di bawah Rp 1 juta.
"Pertumbuhan tabungan masyarakat utamanya di bawah Rp 100 juta dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain pergerakan pendapatan masyarakat, siklus konsumsi, dampak dari berbagai kebijakan dan bantuan sosial, serta minat investasi masyarakat," ujarnya dalam keterangannya, Rabu (10/9/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski begitu, pada Juli 2025 tabungan rupiah perseorangan di bawah Rp 100 juta tercatat meningkat secara bulanan maupun tahunan, masing-masing sebesar 0,67% dan 5,54%.
Sementara itu, tabungan rupiah perseorangan di bawah Rp 10 juta masih terkontraksi. Hal tersebut dipengaruhi siklus konsumsi pada bulan Juli yang bertepatan dengan awal tahun ajaran baru.
Dian meminta bank terus memperkuat likuiditasnya. Bank juga diminta aktif menawarkan berbagai produk Dana Pihak Ketiga (DPK) serta bentuk investasi yang lebih menarik bagi masyarakat.
"Selain itu, sebagai bentuk perlindungan konsumen, bank juga diharapkan mengedukasi masyarakat tentang pentingnya pengelolaan keuangan dengan menyeimbangkan penghasilan dan pengeluaran, serta menekankan pentingnya tabungan untuk mengantisipasi kebutuhan mendesak dan berjaga-jaga," tuturnya.
Sebelumnya, LPS mencatat pertumbuhan tabungan perseorangan di bawah Rp 100 juta mulai menunjukkan perbaikan setelah sempat melambat. Pada April 2025 pertumbuhan tercatat 4,29%, lalu turun pada Mei menjadi 3,75%. Kemudian membaik pada Juni sebesar 4,89%, sebelum kembali melambat pada Juli 2025 menjadi 4,76%.
Data LPS juga mencatat, pertumbuhan tabungan masyarakat dengan saldo kurang dari Rp 100 juta periode Juli 2016-Juli 2019 mencapai 26,3%. Namun, pada periode Juli 2021-Juli 2024 pertumbuhannya hanya 11,9%.
Pertumbuhan tabungan dengan saldo Rp 100 juta-Rp 200 juta juga melambat. Pada periode Juli 2016-Juli 2019 tumbuh 29,4%, sementara pada Juli 2021-Juli 2024 hanya 13,3%.
Sebaliknya, tabungan masyarakat dengan saldo di atas Rp 5 miliar justru meningkat. Pada periode 2016-2019 pertumbuhan mencapai 29,7% dan pada Juli 2021-Juli 2024 naik lebih tinggi sebesar 33,9%.
Simak juga Video 'OJK Tebar Literasi Keuangan di Tobelo, Maluku Utara':