PT Bank Jago Tbk (ARTO) memandang optimis pertumbuhan bisnis secara berkelanjutan pada semester II 2025. Optimisme ini tidak terlepas dari capaian jumlah nasabah dan pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang tumbuh dua digit sepanjang semester I 2025.
Hingga semester I 2025, total nasabah Bank Jago mencapai 17,2 juta, termasuk 13,7 juta nasabah funding pengguna Aplikasi Jago dan Jago Syariah. Pengguna Aplikasi Jago dan Jago Syariah tercatat tumbuh lebih dari 3 juta dibanding posisi di paruh pertama tahun lalu.
Pertumbuhan jumlah nasabah funding sejalan dengan penghimpunan DPK Bank Jago yang tercatat sebesar Rp 22,4 triliun sampai dengan akhir Juni 2025. Pencapaian ini meningkat 51% dibandingkan dengan posisi Juni 2024 sebesar Rp 14,8 triliun.
Sementara dari sisi pembiayaan, Bank Jago berhasil membukukan kredit sebesar Rp 21,4 triliun sampai dengan akhir Juni 2025 atau tumbuh 37% dibanding posisi akhir Juni 2024 sebesar Rp 15,7 triliun. Seluruh penyaluran kredit dilakukan dengan mengedepankan prinsip kehati-hatian, yang tercermin dari rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) gross di level 0,3% atau di bawah rata-rata NPL perbankan nasional.
"Kami percaya pertumbuhan yang berkelanjutan bisa tercapai jika produk dan layanan yang kami hadirkan benar-benar memberikan nilai tambah bagi nasabah," ujar Direktur Bank Jago, Supranoto Prajogo, dalam keterangan tertulisnya, Kamis (11/9/2025).
Supranoto menjelaskan, Bank Jago mengandalkan strategi kolaborasi dengan berbagai mitra (partner), seperti ekosistem dan platform digital, perusahaan pembiayaan, dan lembaga keuangan lainnya, dalam penyaluran kredit. Bank Jago juga mencermati kebutuhan nasabah untuk pembiayaan yang masih besar dan menawarkan pinjaman langsung berbasis aplikasi.
"Bank Jago tidak hanya fokus pada pertumbuhan bisnis tetapi juga memperluas akses dan literasi keuangan digital bagi masyarakat. Dengan aspirasi untuk meningkatkan kesempatan tumbuh berjuta orang melalui solusi keuangan digital yang berfokus pada kehidupan, kami ingin semakin banyak orang yang bisa mengelola keuangannya dengan cara mudah dan cerdas serta mencapai tujuannya," jelasnya.
Sejak 2020, Bank Jago berhasil membangun fondasi dengan menyiapkan kapasitas dan kapabilitas Aplikasi Jago untuk mempermudah pengelolaan keuangan. Aplikasi Jago memiliki unique value proposition pada fitur Kantong (Pockets) yang dapat memisahkan uang ke dalam pos-pos yang berbeda sesuai kebutuhan dan keinginan keuangan nasabah, seperti menabung, bertransaksi, berinvestasi, dan mengambil pinjaman.
Sepanjang 2025, Bank Jago telah melengkapi platform digitalnya dengan meluncurkan fitur Kantong Valuta Asing untuk nasabah menabung dan bertransaksi dalam valuta asing dan Kartu Digital Pro (Digital Pro Card) secara bertahap yang merupakan kartu debit Visa digital untuk mendukung pelaku usaha.
Selain itu Bank Jago juga meluncurkan fitur baru yang berkolaborasi dengan mitra ekosistem, seperti GoPay Deposito by Jago serta pembuatan dan penarikan saldo rekening dana nasabah (RDN) instan untuk mitra broker, termasuk Bibit dan Stockbit.
"Bank Jago ingin membantu orang untuk menempatkan uang sesuai tujuannya masing-masing dan mempermudah pengelolaan uang tersebut dengan Aplikasi Jago. Kami fokus untuk menciptakan solusi keuangan digital yang terus relevan bagi masyarakat Indonesia," pungkasnya.
Simak juga Video: Jurus LPS Kembalikan Kepercayaan Nasabah ke Bank Usai Krismon 1997-1998
(rrd/rrd)